Senin, 24 November 2014

Goresan Tinta

Goresan Tinta


Kala cahaya menembus embun
sahutan ayam bertalu-talu
selepas sujud membuka buku
tanpa ragu kau menebar ilmu

tinta kecil terselip dalam kantung
setumpuk lembaran kanan-kiri dalam genggaman
langkah pasti tanpa ragu
siap mengores titik yang membatu
lelahmu tak kan terbayar
meski ku ajak kau berlayar
jasamu tak kan terlupa
meski hayati ku binasa

Terimaksih Guruku


Didit Maulana

Minggu, 23 November 2014

Makalah Penyuntingan

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyuntingan adalah salah satu ilmu dalam dunia kebahasaan dan media cetak. Ketika sesorang ingin menerbitkan tulisannya kedalam media cetak, haruslah melalui penyuntingan terlebih dahulu, agar tulisan yang di muat sesuai dengan Ejaan yang di sempurnakan. Namun, tidak semua orang bisa menyunting tulisan, karena untuk menjadi seorang penyunting tidaklah mudah.
Menjadi seorang penyunting naskah ada beberapa persyaratan yang harus dia penuhi. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan tata bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis, keluwesan, penguasaan salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas, dan kepekaan bahasa.
Untuk lebih jelasnya kami akan membahas persyaratan di atas dalam makalah ini, agar kelak nanti kita semua mampu untuk menjadi penyunting naskah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Syarat-syarat Penyuntingan Naskah
a. Menguasai Ejaan
b. Menguasai Tata Bahasa
c. Bersahabat dengan Kamus
d. Memiliki Kepekaan Bahasa
e. Memiliki Pengetahuan Luas
f. Memiliki Ketelitian dan Kesabaran
g. Memiliki Kepekaan terhadap SARA dan Pornografi
h. Memiliki Keluwesan
i. Memiliki Kemampuan Menulis
j. Menguasai Bidang Tertentu
k. Menguasai Bahasa Asing
l. Memahami Kode Etik Penyuntingan Naskah
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan Mengerti Syarat-syarat Penyuntingan naskah




BAB II
PEMBAHASAN
A. SYARAT – SYARAT PENYUNTINGAN NASKAH
1. Menguasai Ejaan
Seseorang yang ingin menjadi penyunting naskah pada satu penerbitan, harus menguasai kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baku saat ini. Dia harus paham benar penggunaan huruf kecil dan huruf kapital, pemenggalan kata, dan penggunaan tanda-tanda baca (titik, koma, dan lain-lain).
Syarat ini tentu dapat dimaklumi, mengingat penyuntingan naskah selalu berurusan dengan soal-soal itu. Bagaimana mungkin seorang penyunting naskah dapat membetulkan atau memperbaiki ejaan naskah orang lain, kalau si penyunting naskah tidak paham seluk-beluk ejaan bahasa Indonesia?
2. Menguasai Tata Bahasa
Seperti halnya ejaan, seorang penyunting naskah pun dituntut untuk menguasai bahasa Indonesia dalam arti luas. Bukan berarti dia perlu menghafal semua arti kata yang terdapat dalam kamus, misalnya. Akan tetapi, seorang penyunting naskah harus tahu mana kalimat yang baik dan benar, dan mana kalimat yang salah dan tidak benar.
Menguasai bahasa Indonesia tentu tidak lain dan tidak bukan adalah menguasai tata bahasa Indonesia. Jadi, seorang penyunting naskah harus mengerti susunan kalimat bahasa Indonesia yang baik, kata-kata yang baku, bentuk-bentuk yang salah kaprah, pilihan kata yang pas, dan sebagainya.
Seperti halnya ejaan, kita pun bisa bertanya: bagaimana mungkin seorang penyunting naskah memperbaiki atau membetulkan kalimat orang lain, kalau si penyunting naskah sendiri tidak tahu syarat-syarat kalimat yang baik dan benar?
3. Bersahabat dengan Kamus
Seorang penyunting naskah atau ahli bahasa sekalipun, tidak mungkin menguasai semua kata yang ada dalam satu bahasa tertentu. Belum lagi kalau kita berbicara mengenai bahasa asing. Oleh karena itu, seorang penyunting naskah perlu akrab dengan kamus. Entah itu kamus satu bahasa maupun kamus dua bahasa. Dalam hal ini, tentu termasuk pula kamus istilah, leksikon, dan ensiklopedia.
Dengan kata lain, seorang yang enggan atau malas membuka kamus, sebetulnya tidak cocok menjadi penyunting naskah. Mengapa? Karena seorang penyunting naskah tidak pernah bisa lepas dari segala macam kamus, termasuk leksikon dan ensiklopedia.
4. Memiliki Kepekaan Bahasa
Karena selalu berhubungan dengan ejaan, tata bahasa, dan kamus, seorang penyunting naskah pun dituntut untuk memiliki kepekaan bahasa. Dia harus tahu mana kalimat yang kasar dan kalimat yang halus; harus tahu mana kata yang perlu dihindari dan mana kata yang sebaiknya dipakai; harus tahu kapan kalimat atau kata tertentu digunakan atau dihindari.
Untuk semua itu, seorang penyunting naskah perlu mengikuti tulisan pakar bahasa di media cetak. Di samping itu, seorang penyunting naskah perlu mengikuti kolom bahasa yang ada di sejumlah media cetak. Tentu tidak kurang pentingnya adalah mengikuti perkembangan bahasa Indonesia dari hari ke hari.
5. Memiliki Pengetahuan Luas
Seorang penyunting naskah pun dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas. Artinya, dia harus banyak membaca buku, membaca majalah dan koran, dan menyerap informasi melalui media audio-visual. Dengan demikian, si penyunting naskah tidak ketinggalan informasi.
Dengan kata lain, orang yang malas membaca buku, koran, majalah atau sumber informasi lain, sebetulnya tidak cocok untuk menjadi seorang penyunting naskah. Orang ini lebih baik mencari pekerjaan lain.
6. Memiliki Ketelitian dan Kesabaran
Seorang penyunting naskah dituntut pula untuk bekerja dengan teliti dan sabar. Meskipun sudah capek bekerja, seorang penyunting naskah dituntut untuk tetap teliti dan sabar dalam menyunting naskah. Kalau tidak, penyunting naskah bisa terjebak pada hal-hal yang merugikan penerbit di kemudian hari. Misalnya, karena ada kalimat yang lolos dan lupa disunting.
Jadi, meskipun mengantuk, seorang penyunting naskah harus tetap teliti menyunting setiap kalimat, setiap kata, dan setiap istilah yang digunakan penulis naskah. Dia harus memeriksa apakah kalimat, kata, dan istilah itu layak cetak atau tidak, berbau SARA atau tidak, berbau pornografi atau tidak, dan sebagainya.

Seorang penyunting naskah harus sabar menghadapi setiap naskah. Kala tidak, orang itu tidak cocok menjadi penyunting naskah. Mengapa? Karena seorang penyunting naskah harus bolak-balik memeriksa naskah. Malahan, sesudah menjadi "proof" (cetakan percobaan) pun, seorang penyunting naskah masih berurusan dengan kalimat-kalimat dan kata-kata. Penyunting naskah baru bisa lepas dari kalimat-kalimat dan kata-kata kalau "proof" itu sudah "fiat cetak" (disetujui untuk dicetak).
7. Memiliki Kepekaan terhadap SARA dan Pornografi
Seorang penyunting naskah tentu harus tahu kalimat yang layak cetak, kalimat yang perlu diubah konstruksinya, dan kata yang perlu diganti dengan kata lain. Dalam hal ini, seorang penyunting naskah harus peka terhadap hal-hal yang berbau SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Kalau tidak peka, penerbit bisa rugi di kemudian hari. Mengapa? Karena buku yang diterbitkan bisa dilarang beredar oleh pihak yang berwenang, atau penerbitnya dituntut oleh pihak tertentu ke pengadilan.
Di samping itu, seorang penyunting naskah pun harus peka terhadap hal-hal yang berbau pornografi. Dalam hal ini, seorang penyunting naskah harus mempertimbangkan apakah kalimat tertentu layak cetak atau tidak, dan apakah gambar/ilustrasi tertentu layak siar atau tidak. Seperti halnya persoalan SARA, hal-hal yang berbau pornografi pun dapat mengakibatkan sebuah buku dilarang beredar. Jika ini terjadi, tentu penerbit akan mengalami kerugian. Kejaksaan Agung RI memunyai kriteria buku yang dilarang beredar di Indonesia dari dulu hingga sekarang.
8. Memiliki Keluwesan
Seorang penyunting naskah haruslah dapat bersikap dan berlaku luwes (supel). Hal ini penting karena seorang penyunting naskah sering berhubungan dengan orang lain. Minimal, seorang penyunting naskah berhubungan dengan penulis/pengarang naskah. Dalam berhubungan dengan pihak luar, seorang penyunting naskah bertindak sebagai duta atau wakil penerbit. Oleh karena itu, penyunting naskah harus menjaga citra dan nama baik penerbit.
Dalam berhubungan dengan penulis naskah, penyunting naskah tentu harus bersedia mendengarkan berbagai pertanyaan, saran, dan keluhan. Dalam hal ini, sebaiknya penyunting naskah tidak menggurui. Apalagi kalau penulisnya seorang pakar atau berkedudukan tinggi. Dengan kata lain, seorang yang kaku tidaklah cocok menjadi penyunting naskah.

9. Memiliki Kemampuan Menulis
Seorang penyunting naskah juga perlu memiliki kemampuan menulis, minimal mampu menyusun tulisan yang elementer. Mengapa? Karena dalam pekerjaannya sehari-hari, seorang penyunting naskah pada suatu saat harus menulis surat kepada penulis atau calon penulis naskah, menulis ringkasan isi buku (sinopsis), atau menulis biografi singkat (biodata) penulis.
Lagi pula, kemampuan menulis ini pun berguna dalam penyuntingan naskah. Kalau tidak tahu menulis kalimat yang benar, tentu kita pun akan sulit membetulkan atau memperbaiki kalimat orang lain.
10. Menguasai Bidang Tertentu
Alangkah baiknya kalau seorang penyunting naskah menguasai salah satu bidang keilmuan tertentu. Misalnya, ilmu bahasa, ilmu sastra, biologi, matematika, geologi, jurnalistik, ilmu pendidikan, filsafat, teknologi, dan pertanian. Hal ini tentu akan membantu penyunting naskah dalam tugasnya sehari-hari.
11. Menguasai Bahasa Asing
Seorang penyunting naskah pun perlu menguasai bahasa asing yang paling banyak digunakan di dunia internasional, yakni bahasa Inggris. Mengapa? Karena dalam menyunting naskah, seorang penyunting naskah akan berhadapan dengan istilah-istilah bahasa Inggris atau istilah-istilah yang berasal dari bahasa Inggris. Di samping itu, perlu pula diketahui bahwa buku terjemahan yang paling banyak diterjemahkan di Indonesia adalah buku-buku yang berasal dari bahasa Inggris.
Jika tidak dapat menguasai bahasa Inggris secara aktif, minimal penyunting naskah menguasainya secara pasif. Artinya, penyunting naskah dapat memahami dan membaca teks bahasa Inggris. Akan lebih baik lagi jika penyunting naskah bukan hanya menguasai bahasa Inggris, melainkan juga menguasai salah satu bahasa atau beberapa bahasa asing lain. Misalnya, bahasa Latin, bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis, bahasa Arab, dan bahasa Jepang.
Pendek kata, makin banyak bahasa asing yang dikuasai penyunting naskah makin baik. Semua bahasa asing itu akan melancarkan pekerjaan si penyunting naskah.



12. Memahami Kode Etik Penyuntingan Naskah
Seorang penyunting naskah perlu menguasai dan memahami Kode Etik Penyuntingan Naskah. Dengan kata lain, penyunting naskah harus tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan dalam penyuntingan naskah.
Jika penyunting naskah tidak memahami Kode Etik Penyuntingan Naskah, ada kemungkinan dia akan salah langkah atau salah sunting. Hal ini bisa berakibat buruk di kemudian hari.



BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menjadi seoarng penyunting tidaklah mudah, kita harus memenuhi persyaratan-persyaratannya terlebih dahulu. Persyaratan itu meliputi penguasaan ejaan bahasa Indonesia, penguasaan tata bahasa Indonesia, ketelitian dan kesabaran, kemampuan menulis, keluwesan, penguasaan salah satu bidang keilmuan, pengetahuan yang luas, dan kepekaan bahasa. Jika belum dapat memenuhi persyaratan tersebut kita harus lebih banyak belajar kembali, demi menjadi seorang penyunting naskah yang handal.
B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi para pembacanya seabgai kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus buat kami. Amin.




DAFTAR PUSTAKA
Eneste, Pamusuk; (2005). Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Laporan Hasil Wawancara

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa alay adalah bahasa yang berkembang di masyarakat tanpa adanya aturan yang tetap terutama di lingkungan sekolah dan kalangan remaja. Sehingga penggunaan bahasa Indonesia yang baku jarang dipergunakan oleh para pelajar pada era sekarang.
B. Maksud dan Tujuan
Laporan ini dimaksudkan sebagai pengganti UTS pada mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh Bapak Dema Tesniyadi,M.Pd. dan bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dan yang paling utama untuk penilaian UTS.
C. Topik Wawancara
“Efek bahasa alay terhadap penggunaan bahasa baku di sekolah”
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
Acara ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Senin 17 November 2014
Waktu : Pukul 10.00 WIB s.d Selesai
Tempat : Ruang Guru SMA IMTEK Pagedangan
E. Manfaat Penulisan
1. Tugas kuliah terpenuhi
2. Mengetahui tentang bahasa Alay dari seorang pendidik
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan









BAB II
LAPORAN HASIL WAWANCARA
A. Biodata Narasumber
Biodata Narasumber
Nama : Permadi Hendra Lesmana, S.Pd
TTL : Ciamis, 19 Maret 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Pendidik (guru)
Pendidikan Terakhir : S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Proram Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI)
Tempat Mengajar : SMA IMTEK Pagedangan
Bidang Study : Bahasa Indonesia
Kelas : XI dan XII

B. Pertanyaan dan Jawaban
Menurut bapak Bahasa Alay itu apa?
Jawaban : “Bahasa alay adalah bahasa yang di kelompokan kedalam bahasa slank, yang tidak akan terlalu mempengaruhi bahasa Indonesia, yang berkembang sesuai masanya. Bahasa alay yang sedang buming sekarang, akan mengikis dengan sendirinya dan berganti dengan bahasa alay lainnya, ini hanya rutinitas bahasa negatif yang selalu ada dan tidak perlu dilebih-lebihkan”.

Apakah Bahasa Alay akan merusak Bahasa Indonesia?
Jawaban : “Sebenarnya bahasa alay ini jika kita sikapi biasa saja, itu tidak akan berpengaruh. Tetapi bukan berarti kita juga membiarkannya, soalnya bahasa alay ini, jika kita tekan maka akan semakin menjadi dan bertambah banyak. Makannya bahasa alay ini masuk kedalam bahasa Slank yang tidak aturan dan hanya dimengerti oleh sebagian kelompok saja. Bahasa Indonesia akan tetap akan tetapi yang menjadi penyakitnya mereka akan lebih senang dan menggunakan bahasa alay”.



Menurut bapak, apa penyebab timbulnya Bahasa Alay di Sekolah?
Jawaban : “Yang mempengaruhi timbulnya bahasa alay yaitu faktor usia dan lingkungan. Pertama dari faktor usia itu sangat mempengaruhi, biasanya bahasa alay itu berisi dengan kode-kode yang hanya dimengerti oleh teman sebayanya saja. Kedua faktor lingkungan, dimana mereka sudah mempunyai bekal dari lingkungannya masing-masing dan dibawalah ke lingkungan sekolah”.
Siapakah yang memperkenalkan Bahasa Alay kepada para siswa di Sekolah?
Jawaban : “Sebetulnya bahasa alay itu diperkenalkan oleh tayangan di televisi dan para aktris-akris dalam berbicara. Pada masa inilah para siswa lebih bersifat mengikuti (Follower) dan mereka pakai dalam berkomunikasi dengan teman-temannya”.
Kapan sajakah para siswa menggunakan Bahasa Alay di Sekolah?
Jawaban : “Biasanya ketiaka saya perhatikan siswa-siswa di sekolah ini, bahasa alay mereka gunakan ketika mereka bercanda, berkomunikasi sesama temannya dan dalam kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler”.
Kenapa para siswa lebih senang menggunakan Bahasa Alay?
Jawaban : “Bahasa alay ini seperti fasion, yang selalu berkembang dan berubah-ubah. Dan mereka anggap keren dan gaul dalam penggunaanya. Ketika mereka suka maka akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari”.
Apa akibatnya jika Bahasa Alay di biarkan berkembang di Sekolah?
Jawaban : “Akibat dari penggunaaan bahasa alay di sekolah. Bahasa Alay itu berisi kode-kode, jadi kita selaku guru dan orangtua haruslah selalu ikut update juga, supaya kita juga mengerti apa yang sedang mereka bicarakan, apakah baik atau tidak. Jika dibiarkan saja, bahasa Indonesia lambat laun akan terkikis dan tidak terbiasa terdengar di telinga para peserta didik”.
Bagaimana cara menghilangkan Bahasa Alay di Sekolah?
Jawaban : “Yang paling simple kita tidak mengapresasi bahasa mereka dan membiasakan berbahasa Indonesia yang baik. Mengarahkan mereka bahwa bahasa itu kurang baik”.







Salah satu langkah atau usaha yang sudah bapak lakukan di kelas maupun lingkungan sekolah untuk mrnghilangkan Bahasa Alay?
Jawaban : “Saya memberikan referensi lain dari kata-kata itu, seperti kata “Woles” berarti “Santai”. Sudahlah jangan gunakan bahasa “Woles” kita gunakan bahasa yang baik. Tetapi jangan ditekankan kita harus pelan-pelan karena semakin ditekan mereka semakin mencari bahasa-bahasa yang lain”.
Kesulitan yang bapak hadapi dalam mengubah Bahasa Alay di sekolah apa saja?
Jawaban : “Kesulitannya karena kita tidak selalu bersama dengan mereka. Mereka lebih banyak bersama dengan teman-temannya itulah kesulitannya”.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan wawancara di atas dapat penulis simpulkan bahwa efek bahasa alay terhadap penggunaan bahasa baku disekolah sangatlah berbahaya. Karena dengan berkembang pesatnya bahasa alay di sekolah para peserta didik lebih senang mengunakannya dibanding bahasa baku.
B. Saran
Demikianlah Laporan wawancara dengan tema “Efek Bahasa Alay terhadap penggunaan Bahasa Baku di Sekolah” ini penulis susun, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Dalam penulisan ini, Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca, untuk kesempurnaan makalah ini. Dan semoga Laporan ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan Laporan-laporan selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis. Amin



Ibuku Sayang

Ibuku sayang (Karya : Didit Maulana)
Ibu…
Dengarkanlah rintihan hatiku
Saat menjelma orang dewasa

Ibu…
Kini aku dapat bicara sendiri
Berdiri sendiri dan berlari mengejar mimpi…

Ibu…
Dimalam ini
Ku serahkan semua asa dan ragaku
Memohon ampunan dosa dari hatimu

Ibu …
Aku mohon ampun kepadamu
Aku telah mengabaikan jasa-jasamu
Sembilan bulan kau mengandungku
Menanti-nanti kelahiranku

Ibu…
Saat aku terlahir
Kau tersenyum simpuh menyambutku
Menyentuhku dengan belaian kasih sayang
Mengecup keningku, menimang-nimang ragaku yang mungil

Ibu…
Tanpa merasa letih kau menjagaku
Memberi asih akan diriku
Mengajariku kehidupan nyata

Ibu…
Kini aku dewasa dengan ajaranmu
Tapi lupa semua jasamu
Merasa hebat tak mendengar nasihatmu

Ibu…
Saat ku terjatuh kau selalu ada disampingku
Menjagaku tanpa terbesit lelah dalam hatimu

Ibu…
Kini aku akan pergi
Mengapai semua cita-citaku
Berharap bisa membahagiakanmu

Oh… ibu…
Aku mohon janganlah kau menangis, aku selalu ada untukmu

Ibu…
Tanpa ku meminta, tanpa ku berteriak , tanpa ku bersujud, tanpa ku memohon
Do’a mu selalu menyertaiku.

Aku sayang padamu Ibu.

Lengkong kulon, 5 Juni 2014

Senin, 04 Agustus 2014

Cerpen Pejuang Cinta

Pejuang Cinta
Deg, deg, deg, terasa cepat detak jantung Husein saat melihat gadis berkrudung merah tersenyum simpuh kepadanya, dalam hati iya bertanya-tanya “siapakah gadis yang mungil dan manis ini” sambil tersenyum disertai tanda tanya. Husein memanglah seorang lelaki yang berada dimasa transisi, yang hidup diatara masa remaja dan menuju dewasa untuk kemapanan hidupnya. Hari itu dia baru menginjak usia yang ke-19 tahun dan berharap dia menemukan cinta terakhirnya. Memang benar kata orang bijak bahwa “jatuh cinta itu cukup dengan satu detik, tapi seumur hidup untuk meyakinkannya”. Tak berpikir panjang Husein pun langsung menghampiri gadis berkrudung merah tersebut dengan seribu takut dan rasa malu yang menjulang tinggi. Tapi tiba-tiba
“ Ka Husein, mau kemana? Tanya seorang andika pramuka kelas 6 SD, karena hari itu kebetulan Husein berada dalam acara perkemahan Sabtu-Minggu atau sering disebut dengan PERSAMI. Dengan gugup Husein pun menjawab pertanyaan andikanya itu.
“A..A.. Anu Eh… Doni, ini kaka mau ke kantor… mau mencarger HP, ko kamu gak di tenda si Don?” jawab Husein dengan gugup, karena takut muridnya tahu dia mau berkenalan dengan sang gadis.
“Oh… mau ke kantor… iya ka, nanti aku mau pipis dulu hehe” jawab Doni dengan polos
Doni pun pergi meninggalkannya, dan Husein pun melanjutkan niatnya untuk menghampiri gadis berkrudung merah tersebut dan berharap dia bisa diterima dengan baik dan mendapatkan hatinya. Semkain mendekat hati Husein semakin berdetak kencang, deg, deg, deg seperti genderang mau perang. Dengan sedikit memaksa keberanian dia pun memulainya dengan bertanya cargeran.
“De, ada tempat yang kosong gak, buat carger Hp disitu?” tanya Husein
“Oh, iya ada Ka.” Jawab gadis tersebut dengan singkat tanpa senyuman, dengan santai Husein pun langsung menyolokan cargerannya dan lanjut bertanya.
“Oh iya De, kayanya Kaka baru liat kamu deh, terus ko kamu mirip sama teh Lala si? Tanya Husein mencoba menyamankan suasana.
“Aku kan adiknya teh Lala ka, emang iya ya kaka baru lihat?”
“Oh… pantesan mirip banget…, kan baru ketemu… ya baru lihat lah De..., Oh ya kalau boleh tau nama ade siapa, hehe biar enak ngbrolnya.” Tanya Husein sambil senyum-senyum.
“Nama Aku Salsa ka, kalau Kaka sendiri siapa?”,
“Nama Kaka Husein” sambil bersalaman dan senyum-senyum sendiri.
Dari perkenalan itulah akhirnya Husein dan Salsa terus berkomunikasi dalam dunia maya, tanpa bertatap muka. Husein yang sudah beberapa bulan putus dan mempunyai gelar jomblo terus berusaha mengambil hatinya Salsa, namun ketika mengetahui sang gadis tersebut mempunyai kekasih, kecewalah hati Husein. Karena dalam kamus hidupnya dia selalu memegang teguh prinsip “Tidak akan pernah menggunggu pacar orang,meskipun dia cinta mati”. Akhirnya dengan berat hati Husein pun mulai menjauh dari gadis pujaannya itu. Tak lama Husein mendengar kabar bahwa gadis pujaannya itu sudah putus dengan kekasihnya, kembalilah Husein dengan semangat untuk mengisi kekosongan hatinya Salsa. Tapi… dengan keraguan yang membubuhi hati Husein. Karena terlalu tak percaya diri, dia pun selalu beranggapan bahwa Salsa tak mungkin menerimanya karena dia tak tampan rupawan seperti mantan-mantanya. Di tambah dengan balasan pesan singkat yang agak acuh, singkat dan padat yang diterima oleh Husein. Semakin pesimislah tekad Husein untuk mendapatkan Salsa si gadis manis berkrudung merah tersebut.
Akhirnya dengan berat hati, Husein memutuskan untuk tidak menggangu Salsa lagi dan memilih untuk pergi dan mencari perempuan yang benar-benar mencintainya. Bulan demi bulan Husein lewati sendiri dan memfokuskan diri pada kuliahnya, mencoba melupakan wanita pujaan sampai satu tahun lamanya. Bulan Mei tahun 2013 ini, Husein sudah sampai pertengahan semester III dalam kuliahnya, yang mengambil Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Swasta. Dan pada minggu pertama di bulan Mei ini tepatanya pada tanggal 4 Husein terbaring lemah tak berdaya dan mengalami koma selama lima hari lamanya akibat kecelakaan ketika hendak berangkat kuliah pada sore hari. Dari peristiwa tersebut Husein diharuskan dioprasi besar dan dirawat inap selama 11 hari lamanya.
Ketika Husein terbaring lemah, ternyata wanita ke-3 yang selalu menangis dan ada disampingnya setelah Ibu dan Kaka perempuanya, adalah mantanya sendiri yang sudah satu tahun lebih putus dengan Husein. Dia adalah Nadia mantan yang masih sangat menyayanginya. Hampir setiap hari dia ada disamping Husein, menyuapi, menghibur dan memasak makanan yang dia suka, sampai rela tidak tertidur untuk menamaninya di rumah sakit. Tak lama pulang dari rumah sakit Nadia pun masih setia membantu Ibunya Husein dan menghibur Husein yang masih terbaring lemah. Dan akhirnya Husein dan Nadia pun kembali menjalin hubungan karena Husein pikir inilah wanita yang dia cari selama ini.
Siang telah menjadi malam, sejuknya angin pantai berubah menjadi badai, gunung yang tenang meluap-luap mengeluarkan asap hitam dan larva, mata yang indah memerah berderai air mata, begitulah keadaan Nadia saat terdengar kata PUTUS dari mulut Husein. Nadia yang bersungguh-sungguh dan berniat tidak akan meninggalkan Husein, kini dia menangis tak berkesudahan, hatinya sakit terasa diriris oleh sembilu. Dalam hati Nadia bertanya-tanya “Ya Allah… kenapa seperti ini, kenapa…? Memang jika terhitung hubungan Husein dan Nadia ini mengalami tragedi putus nyambung sebanyak 31 kali. Tapi baru kali inilah Husein yang meminta balik dan dia pula yang memutuskannya. Hubungan terakhir yang mereka jalani ini ternyata cuma sampai empat bulan saja, tak bertahan lama dan penuh dengan ketidak harmonisan.
Husein yang beranggapan inilah perempuan pilihan terbaik dia, ternyata jauh melenceng dari perkiraannya karena dia tak memperoleh kenyamanan dengan Nadia. Di samping anggapan seperti itu Husein pun mengetahui bahwa gadis berkrudung merah “Salsa” ternyata menyukai Husein yang waktu itu sudah menjalin hubungan dengan Nadia. Akhirnya Husein pun mengambil keputusan untuk berpisah dengan Nadia dan kembali mendekati Salsa, tanpa memikirkan perasaan Nadia. Karena menurut teman dekatnya Salsa yang bernama Rini, bahwa Salsa sangat merasa kecewa dengan kembalinya Husein dan Nadia menjalin hubungan. Sebab waktu itu Salsa sudah mulai menyayangi Husein, bahkan benar-benar mencintainya.
Akan tetapi nasi sudah menjadi bubur, ketika Husein mendekati Salsa kembali, ternyata gadis berkrudung merah itu sudah merasa sangat kecewa kepada Husein. Salsa menganggap Husein sudah memberikan pengharapan palsu atau biasa disebut dengan PHP begitulah para remaja sekarang menyebutnya. Sungguh malang nasib Husein yang labil dan tak peka terhadap cinta yang sesungguhnya, yang satu dilepasnya, satunya lagi tak mau dengannya. Padahal pada awalnya Husein berpikir akan bisa menjalin hubungan dengan Salsa, tapi semua itu hanya mimpi belaka. Salsa yang jauh masih muda dengan Nadia, ternyata lebih menghormati keadaan dan perasaan yang dirasakan oleh mantan Husein yang diputuskannya ini. Karena Salsa berpikir mereka sama-sama perempuan maka dia pun harus menghargai dan menghormati apa yang dirasakan oleh Nadia.
Hari semakin sore, sabit merah pun menggantung pada awan merah, tapi Husein masih termenung sepi, seraya meratapi penyesalan yang telah dia lakukan. Husein pun tak tau arah, bagai rakit tak berdayung di tengah samudera luas. Tak terasa Husein yang terkenal riang dan tak mengenal kata galau, hatinya tergores dan meneteskan air mata hingga tercucuran membasahi bantal di kamar tidurnya. Dia menangis bukan karena ditolak tapi karena penyesalan telah menyakiti hati perempuan. Dalam benak Husein selalu terpikirkan “bagaimana jika ibuku yang disakiti, kaka perempuanku”. Karena itulah Husein tak terhenti meratapi itu semua.
Husein adalah remaja labil yang ingin mencapai kedewasaan di usia 20 Tahun, akan tetapi kelabilannya semakin meningkat bukan berkurang, terutama dalam hal percintaan. Seketika husein terjatuh, dia mempunyai kebiasan baru yang berbeda dengan laki-laki lain. Husein selalu mencurahkan isi hantinya ke dalam buku dan membaca buku-buku motivator kehidupan. Dengan begitu Husein salah satu remaja transisi yang gampang move on dan move up dibandingkan remaja-remaja se-usianya. Dalam kamus kehidupanya ada beberapa prinsip yang dia terapkan diantaranya “Cukup satu” “Jika single dekat dengan semua orang” “Pantang ganggu pacar orang lain dan “Jika patah hati, ya obatnya jatuh cinta lagi”. Namun dari ke-4 prinsip itu ternyata ada dua yang ditentang oleh para perempuan yaitu “Jika single dekat dengan semua orang dan Jika patah hati, ya jatuh cinta lagi”.
Waktu semakin berlalu, seperti biasa Husein pun tak mau berlarut dalam kesediahan. Dia kembali berdiri dan memutuskan untuk tidak masuk ke dalam dunia percintaan di awal usianya yang baru menginjak 20 tahun pada tanggal 11 Agustus kemarin. Dia mencoba berperang dan menikmati hidupnya dengan membaca dan menulis puisi, cerpen bahkan novel. Husein lebih berkonsentrasi dengan aktivitas kuliah dan organisasi-organisasi yang diikutinya, karena kata orang bijak “Jika kita terjatuh, maka indahkanlah kehidupan kita”. lupalah untuk sesaat Husein si pejuang cinta akan dunia percintaan. Bulan demi bulan telah terlewati, hingga sampailah di Tahun ajaran baru. Husein pun masuk di semester IV dengan IPK yang memuaskan karena telah melupakan kata CINTA.
Seeeeeeeeeeerrrrrr tiba-tiba hati Husein meringis, matapun terpana kendati melihat senyuman perempuan yang tertuju kepadanya. Kembalilah Husein jatuh cinta oleh pandangan pertama. Dalam hati Husein berkata “Aduhhaaaai manisnya prempuan ini… andai dia menyukaiku, pasti akan aku jadikan kekasih terakhir dalam hidupku”. Mulailah dia menyusun rencana dan mencoba untuk mendapatkan nomor hand phonya. Akhirnya dengan susah payah Husein pun mendapatkannya dari social media facebook. Mulailah dia melakukan pendekatan dan direspon baik oleh perempuan manis yang bernama Nurul tersebut. Tiga minggu Husein melakukan pendekatan dan dia pikir inilah waktu yang tepat untuk menyatakan cinta. Di malam minggu ini Husein mencoba memberanikan diri walaupun hanya lewat telepon genggam untuk menyatakan cinta. Seperti biasa Husein awali dengan salam dan bertnya kabar agar suasanamenjadi nyaman.

“Mmmmm… kaka mau ngomong sesuatu nih sama Nurul, boleh gak?” tanya Husein
“Oh.. iya ka, mau ngomong apa?” Jawab Nurul sedikit curiga dan penasaran,
“Jujur dari pertama lihat Nurul, kaka udah suka sama kamu. Nurul mau gak jadi pacar
Kaka?” dengan bedebar-debar Husein mencoba menguasai suasana dan penuh harapan cintanya akan diterima oleh Nurul si gadis manis tersebut.
“Maaf ka, bukannya aku gak suka sama kaka, atau nolak kaka. Tapi jujur aku udah punya pacar ka… maaf ka ya…..” jawab Nurul dengan santai tapi sakit dalam hati Husein.
“Oh… kamu udah punya paca, ko gak bilang si kalau udah punya pacar sama kaka.” Jawab Husein dengan rasa kecewa yang mendalam dalam hatinya.
“Kan kaka gak nanya sama Nurul…” jawab Nurul dengan singkat. Seketika itu juga perckapan antara Husein dan Nurul langsung ditutup olehnya dengan ucapan salam dan terimakasih. Husein yang berharap malam ini berbuah madu, malah menjadi racun bagi dirinya. Husein yang merindukan seorang kekasih hanya bisa berkata “Ya Allah kenapa ini terjadi lagi, ditolak lagi dan lagi, apa salahku… memang aku tak tampan rupawan, apakah aku terlalu kepedean yang mengganggap dia suka sama diriku ini.” Kembalilah bantal kamarnya dibasahi oleh cucuran air mata Husein. Memang setangguh-tangguhnya lelaki jika bicara masalah cinta pasti menagis jua.
Satu bulan telah terlewati oleh Husein dengan hari-hari yang sepi tanpa cinta. Karena tak mau mengganggu pacar orang lain, Husein pun kembali move on. Bisa dikatakan ini adalah kesalahan patal karena Husein menyukai teman sekolahnya Nurul yang bernama Ika. Namun belum sempat mengatakan cinta. Husein kembali menyerah karena ketika mereka berbincang Ika selalu membicarakan masalah mantanya dan sepertinya masih berharap bisa kembali. Tak lama setelah itu Husein pun mendengar kabar bahwa Nurul sudah putus dari kekasihnya. Dalam hati Husein berkata “Ini saatnya aku kembali dan mengisi hatinya Nurul” namun Husein kembali kecewa. Karena Nurul beranggapan bahwa Kembalinya Husein kepadanya hanya sebatas pelampiasan semata. Husein pun hanya bisa meratapi ini semua dengan penyesalan karena labilnya pejuang cinta ini tanpa keteguhan hati. Dalam kesendiriannya Husein merenung “Ini semua kesalahanku yang tak pernah percaya diri, gampang suka sama perempuan lain, akibatnya aku menjadi labil seperti ini dan tak pernah diterima oleh wanita pujaanku. Ya Allah aku berjanji tidak akan sperti ini lagi jika ada yang mencintai maka dialah yang akan menjadi kekasih terakhirku kelak”.
Selepas shalat subuh, Husein yang masih bersarung putih duduk santai di teras rumah sambil merenung akan doanya yang selalu dipanjatkan setiap habis shalat lima waktu, “Ya Allah jauhkanlah hamba dari segala musibah, marabahaya yang mengancam dan kemaksiatan”. Husein berpikir “apakah ini jawaban dan Allah telah mengabulkannya. Kalau kata Ustadz “pacaran itu tidak dibolehkan karena mengandung kemaksiatan”, apakah ini sebabnya aku tak diperbolehkan oleh Allah untuk berpacaran. Sesungguhnya Allah tahu yang terbaik buat hambanya, sekarang aku akan mengindahkan kehidupanku dan mencintai orang-orang yang menyayangiku serta mengabaikan orang telah mengabaikanku”.
Di penghujung usianya yang ke-20 tahun ini. Husein ingin memperbaiki semuanya dan berjanji tidak akan seperti ini lagi ketika menginjak umur ke 21 nanti pada tanggal 11 Agustus mendatang. Dalam hati Husein berkata “Yang lalu biarlah berlalu, yang pasti masa depanku masih suci, maka akan aku indahkan masa depanku, AKU BISA.
The End (Didit Maulana)

Cerpen Pejuang Cinta

Pejuang Cinta
Deg, deg, deg, terasa cepat detak jantung Husein saat melihat gadis berkrudung merah tersenyum simpuh kepadanya, dalam hati iya bertanya-tanya “siapakah gadis yang mungil dan manis ini” sambil tersenyum disertai tanda tanya.  Husein memanglah seorang lelaki yang berada dimasa transisi, yang hidup diatara masa remaja dan menuju dewasa untuk kemapanan hidupnya. Hari itu dia baru menginjak usia yang ke-19 tahun dan berharap dia menemukan cinta terakhirnya. Memang benar kata orang bijak bahwa “jatuh cinta itu cukup dengan satu detik, tapi seumur hidup untuk meyakinkannya”. Tak berpikir panjang Husein pun langsung menghampiri gadis berkrudung merah tersebut dengan seribu takut dan rasa malu yang menjulang tinggi. Tapi tiba-tiba
 “ Ka Husein, mau kemana? Tanya seorang andika pramuka kelas 6 SD, karena hari itu kebetulan Husein berada dalam acara perkemahan Sabtu-Minggu atau sering disebut dengan PERSAMI. Dengan gugup Husein pun menjawab pertanyaan andikanya itu.
“A..A.. Anu  Eh… Doni, ini kaka mau ke kantor… mau mencarger HP, ko kamu gak di tenda si Don?” jawab Husein dengan gugup, karena takut muridnya tahu dia mau berkenalan dengan sang gadis.
“Oh… mau ke kantor… iya ka, nanti aku mau pipis dulu hehe” jawab Doni dengan polos
Doni pun pergi meninggalkannya, dan Husein pun melanjutkan niatnya untuk menghampiri gadis berkrudung merah tersebut dan berharap dia bisa diterima dengan baik dan mendapatkan hatinya. Semkain mendekat hati Husein semakin berdetak kencang, deg, deg, deg seperti genderang mau perang. Dengan sedikit memaksa keberanian dia pun memulainya dengan bertanya cargeran.
“De, ada tempat yang kosong gak, buat carger Hp disitu?” tanya Husein
“Oh, iya ada Ka.” Jawab gadis tersebut dengan singkat tanpa senyuman, dengan santai Husein pun langsung menyolokan cargerannya dan lanjut bertanya.
“Oh iya De, kayanya Kaka baru liat kamu deh, terus ko kamu mirip sama teh Lala si? Tanya Husein mencoba menyamankan suasana.
“Aku kan adiknya teh Lala ka, emang iya ya kaka baru lihat?”
“Oh… pantesan mirip banget…, kan baru ketemu… ya baru lihat lah De..., Oh ya kalau boleh tau nama ade siapa, hehe biar enak ngbrolnya.” Tanya Husein sambil senyum-senyum.
“Nama Aku Salsa ka, kalau Kaka sendiri siapa?”,
“Nama Kaka Husein” sambil bersalaman dan senyum-senyum sendiri.
Dari perkenalan itulah akhirnya Husein dan Salsa terus berkomunikasi dalam dunia maya, tanpa bertatap muka. Husein yang sudah beberapa bulan putus dan mempunyai gelar jomblo terus berusaha mengambil hatinya Salsa, namun ketika mengetahui sang gadis tersebut mempunyai kekasih, kecewalah hati Husein. Karena dalam kamus hidupnya dia selalu memegang teguh prinsip “Tidak akan pernah menggunggu pacar orang,meskipun dia cinta mati”. Akhirnya dengan berat hati Husein pun mulai menjauh dari gadis pujaannya itu. Tak lama Husein mendengar kabar bahwa gadis pujaannya itu sudah putus dengan kekasihnya, kembalilah  Husein dengan semangat untuk mengisi kekosongan hatinya Salsa. Tapi… dengan keraguan yang membubuhi hati Husein. Karena terlalu tak percaya diri, dia pun selalu beranggapan bahwa Salsa tak mungkin menerimanya karena dia tak tampan rupawan seperti mantan-mantanya. Di tambah dengan balasan pesan singkat yang agak acuh, singkat dan padat yang diterima oleh Husein. Semakin pesimislah tekad Husein untuk mendapatkan Salsa si gadis manis berkrudung merah tersebut.
Akhirnya dengan berat hati, Husein memutuskan untuk tidak menggangu Salsa lagi dan memilih untuk pergi dan mencari perempuan yang benar-benar mencintainya. Bulan demi bulan Husein lewati sendiri dan memfokuskan diri pada kuliahnya, mencoba melupakan wanita pujaan sampai satu tahun lamanya. Bulan Mei tahun 2013 ini, Husein sudah sampai pertengahan semester III dalam kuliahnya, yang mengambil Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Swasta. Dan pada minggu pertama di bulan Mei ini tepatanya pada tanggal 4 Husein terbaring lemah tak berdaya dan mengalami koma selama lima hari lamanya akibat kecelakaan ketika hendak berangkat kuliah pada sore hari. Dari peristiwa tersebut Husein diharuskan dioprasi besar dan dirawat inap selama 11 hari lamanya.
Ketika Husein terbaring lemah, ternyata wanita ke-3 yang selalu menangis dan ada disampingnya setelah Ibu dan Kaka perempuanya, adalah mantanya sendiri yang sudah satu tahun lebih putus dengan Husein. Dia adalah Nadia mantan yang masih sangat menyayanginya. Hampir setiap hari dia ada disamping Husein, menyuapi, menghibur dan memasak makanan yang dia suka, sampai rela tidak tertidur untuk menamaninya di rumah sakit. Tak lama pulang dari rumah sakit Nadia pun masih setia membantu Ibunya Husein dan menghibur Husein yang masih terbaring lemah. Dan akhirnya Husein dan Nadia pun kembali menjalin hubungan karena Husein pikir inilah wanita yang dia cari selama ini.
Siang telah menjadi malam, sejuknya angin pantai berubah menjadi badai, gunung yang tenang meluap-luap mengeluarkan asap hitam dan larva, mata yang indah memerah berderai air mata, begitulah keadaan Nadia saat terdengar kata PUTUS dari mulut Husein. Nadia yang bersungguh-sungguh dan berniat tidak akan meninggalkan Husein, kini dia menangis tak berkesudahan, hatinya sakit terasa diriris oleh sembilu. Dalam hati Nadia bertanya-tanya “Ya Allah… kenapa seperti ini, kenapa…? Memang jika terhitung hubungan Husein dan Nadia ini mengalami tragedi putus nyambung sebanyak 31 kali. Tapi baru kali inilah Husein yang meminta balik dan dia pula yang memutuskannya. Hubungan terakhir yang mereka jalani ini ternyata cuma sampai empat bulan saja, tak bertahan lama dan penuh dengan ketidak harmonisan.
Husein yang beranggapan inilah perempuan pilihan terbaik dia, ternyata jauh melenceng dari perkiraannya karena dia tak memperoleh kenyamanan dengan Nadia. Di samping anggapan seperti itu Husein pun mengetahui bahwa gadis berkrudung merah “Salsa” ternyata menyukai Husein yang waktu itu sudah menjalin hubungan dengan Nadia. Akhirnya Husein pun mengambil keputusan untuk berpisah dengan Nadia dan kembali mendekati Salsa, tanpa memikirkan perasaan Nadia. Karena menurut teman dekatnya Salsa yang bernama Rini, bahwa Salsa sangat merasa kecewa dengan kembalinya Husein dan Nadia menjalin hubungan. Sebab waktu itu Salsa sudah mulai menyayangi Husein, bahkan benar-benar mencintainya.
Akan tetapi nasi sudah menjadi bubur, ketika Husein mendekati Salsa kembali, ternyata gadis berkrudung merah itu sudah merasa sangat kecewa kepada Husein. Salsa menganggap Husein sudah memberikan pengharapan palsu atau biasa disebut dengan PHP begitulah para remaja sekarang menyebutnya. Sungguh malang nasib Husein yang labil dan tak peka terhadap cinta yang sesungguhnya, yang satu dilepasnya, satunya lagi tak mau dengannya. Padahal pada awalnya Husein berpikir akan bisa menjalin hubungan dengan Salsa, tapi semua itu hanya mimpi belaka. Salsa yang jauh masih muda dengan Nadia, ternyata lebih menghormati keadaan dan perasaan yang dirasakan oleh mantan Husein yang diputuskannya ini. Karena Salsa berpikir mereka sama-sama perempuan maka dia pun harus menghargai dan menghormati apa yang dirasakan oleh Nadia.
Hari semakin sore, sabit merah pun menggantung pada awan merah, tapi Husein masih termenung sepi, seraya meratapi penyesalan yang telah dia lakukan. Husein pun tak tau arah, bagai rakit tak berdayung di tengah samudera luas. Tak terasa Husein yang terkenal riang dan tak mengenal kata galau, hatinya tergores dan meneteskan air mata hingga tercucuran membasahi bantal di kamar tidurnya. Dia menangis bukan karena ditolak tapi karena penyesalan telah menyakiti hati perempuan. Dalam benak Husein selalu terpikirkan “bagaimana jika ibuku yang disakiti, kaka perempuanku”. Karena itulah Husein tak terhenti meratapi itu semua.
Husein adalah remaja labil yang ingin mencapai kedewasaan di usia 20 Tahun, akan tetapi kelabilannya semakin meningkat bukan berkurang, terutama dalam hal percintaan. Seketika husein terjatuh, dia mempunyai kebiasan baru yang berbeda dengan laki-laki lain. Husein selalu mencurahkan isi hantinya ke dalam buku dan membaca buku-buku motivator kehidupan. Dengan begitu Husein salah satu remaja transisi yang gampang move on dan move up dibandingkan remaja-remaja se-usianya. Dalam kamus kehidupanya ada beberapa prinsip yang dia terapkan diantaranya “Cukup satu” “Jika single dekat dengan semua orang” “Pantang ganggu pacar orang lain dan “Jika patah hati, ya obatnya jatuh cinta lagi”. Namun dari ke-4 prinsip itu ternyata ada dua yang ditentang oleh para perempuan yaitu “Jika single dekat dengan semua orang dan Jika patah hati, ya jatuh cinta lagi”.
Waktu semakin berlalu, seperti biasa Husein pun tak mau berlarut dalam kesediahan. Dia kembali berdiri dan memutuskan untuk tidak masuk ke dalam dunia percintaan di awal usianya yang baru menginjak 20 tahun pada tanggal 11 Agustus kemarin. Dia mencoba berperang dan menikmati hidupnya dengan membaca dan menulis puisi, cerpen bahkan novel. Husein lebih berkonsentrasi dengan aktivitas kuliah dan organisasi-organisasi yang diikutinya, karena kata orang bijak “Jika kita terjatuh, maka indahkanlah kehidupan kita”. lupalah untuk sesaat Husein si pejuang cinta akan dunia percintaan. Bulan demi bulan telah terlewati, hingga sampailah di Tahun ajaran baru. Husein pun masuk di semester IV dengan IPK yang memuaskan karena telah melupakan kata CINTA.
Seeeeeeeeeeerrrrrr tiba-tiba hati Husein meringis, matapun terpana kendati melihat senyuman perempuan yang tertuju kepadanya. Kembalilah Husein jatuh cinta oleh pandangan pertama. Dalam hati Husein berkata “Aduhhaaaai manisnya prempuan ini… andai  dia menyukaiku, pasti akan aku jadikan kekasih terakhir dalam hidupku”. Mulailah dia menyusun rencana dan mencoba untuk mendapatkan nomor hand phonya. Akhirnya dengan susah payah Husein pun mendapatkannya dari social media facebook. Mulailah dia melakukan pendekatan dan direspon baik oleh perempuan manis yang bernama Nurul tersebut. Tiga minggu Husein melakukan pendekatan dan dia pikir inilah waktu yang tepat untuk menyatakan cinta. Di malam minggu ini Husein mencoba memberanikan diri walaupun hanya lewat telepon genggam untuk menyatakan cinta. Seperti biasa Husein awali dengan salam dan bertnya kabar agar suasanamenjadi nyaman.

“Mmmmm… kaka mau ngomong sesuatu nih sama Nurul, boleh gak?” tanya Husein
“Oh.. iya ka, mau ngomong apa?” Jawab Nurul sedikit curiga dan penasaran,
“Jujur dari pertama lihat Nurul, kaka udah suka sama kamu. Nurul mau gak jadi pacar
Kaka?” dengan bedebar-debar Husein mencoba menguasai suasana dan penuh harapan cintanya akan diterima oleh Nurul si gadis manis tersebut.
“Maaf ka, bukannya aku gak suka sama kaka, atau nolak kaka. Tapi jujur aku udah punya pacar ka… maaf ka ya…..” jawab Nurul dengan santai tapi sakit dalam hati Husein.
“Oh… kamu udah punya paca, ko gak bilang si kalau udah punya pacar sama kaka.” Jawab Husein dengan rasa kecewa yang mendalam dalam hatinya.
“Kan kaka gak nanya sama Nurul…” jawab Nurul dengan singkat. Seketika itu juga perckapan antara Husein dan Nurul langsung ditutup olehnya dengan ucapan salam dan terimakasih. Husein yang berharap malam ini berbuah madu, malah menjadi racun bagi dirinya. Husein yang merindukan seorang kekasih hanya bisa berkata “Ya Allah kenapa ini terjadi lagi, ditolak lagi dan lagi, apa salahku… memang aku tak tampan rupawan, apakah aku terlalu kepedean yang mengganggap dia suka sama diriku ini.” Kembalilah bantal kamarnya dibasahi oleh cucuran air mata Husein. Memang setangguh-tangguhnya lelaki jika bicara masalah cinta pasti menagis jua.
Satu bulan telah terlewati oleh Husein dengan hari-hari yang sepi tanpa cinta. Karena tak mau mengganggu pacar orang lain, Husein pun kembali move on. Bisa dikatakan ini adalah kesalahan patal karena Husein menyukai teman sekolahnya Nurul yang bernama Ika. Namun belum sempat mengatakan cinta. Husein kembali menyerah karena ketika mereka berbincang Ika selalu membicarakan masalah mantanya dan sepertinya masih berharap bisa kembali. Tak lama setelah itu Husein pun mendengar  kabar bahwa Nurul sudah putus dari kekasihnya. Dalam hati Husein berkata “Ini saatnya aku kembali dan mengisi hatinya Nurul” namun Husein kembali kecewa. Karena Nurul beranggapan bahwa Kembalinya Husein kepadanya hanya sebatas pelampiasan semata. Husein pun hanya bisa meratapi ini semua dengan penyesalan karena labilnya pejuang cinta ini tanpa keteguhan hati. Dalam kesendiriannya Husein merenung “Ini semua kesalahanku yang tak pernah percaya diri, gampang suka sama perempuan lain, akibatnya aku menjadi labil seperti ini dan tak pernah diterima oleh wanita pujaanku. Ya Allah aku berjanji tidak akan sperti ini lagi jika ada yang mencintai maka dialah yang akan menjadi kekasih terakhirku kelak”.
Selepas shalat subuh, Husein yang masih bersarung putih duduk santai di teras rumah sambil merenung akan doanya yang selalu dipanjatkan setiap habis shalat lima waktu, “Ya Allah jauhkanlah hamba dari segala musibah, marabahaya yang mengancam dan kemaksiatan”. Husein berpikir “apakah ini jawaban dan Allah telah mengabulkannya. Kalau kata Ustadz “pacaran itu tidak dibolehkan karena mengandung kemaksiatan”, apakah ini sebabnya aku tak diperbolehkan oleh Allah untuk berpacaran. Sesungguhnya Allah tahu yang terbaik buat hambanya, sekarang aku akan mengindahkan kehidupanku dan mencintai orang-orang yang menyayangiku serta mengabaikan orang telah mengabaikanku”.
Di penghujung usianya yang ke-20 tahun ini. Husein ingin memperbaiki semuanya dan berjanji tidak akan seperti ini lagi ketika menginjak umur ke 21 nanti pada tanggal 11 Agustus mendatang. Dalam hati Husein berkata “Yang lalu biarlah berlalu, yang pasti masa depanku masih suci, maka akan aku indahkan masa depanku, AKU BISA.

The End (Didit Maulana)

Rabu, 16 Juli 2014

7 Menara Dunia

7 Menara Dunia
Ini kisah tentang perjalanan hidup 7 orang Remaja yang mempunyai cita-cita untuk menjejaki benua eropa dan amerika, mereka 7 sekawan yang hidup di sekolah berstatus swasta yaitu MA RAUDLATUL IRFAN yang berlandaskan Agama, mereka berasal dari daerah yang berbeda, yah sebut saja Bojun dia berasal dari kampung terpencil di daerah tangerang yaitu Kebon Pala, dan teman satu kampungnya deden, sosok Ilham seorang remaja dari Nagreg yang selalu melekat peci hitam di kepalanya. Tak lupa teman perempuannya bojun, yang kental dengan agamanya karena mereka berdua lulusan Pesantren Gontor yaitu Zahra dan Santi yang berasal dari tanah Pondok Jengkol, serta Acul dan Dakong meski kata orang mereka berdua bragajulan tapi jangan tanya masalah cita-cita, mereka berdua ingin menjejaki kaki mereka di tanah Paris Prancis.
Teng-teng-teng bunyi bel istirah pun tiba, mereka bertemu di taman sekolah seperti biasa
Bojun              : Assalammualaikum, Sahabat-sahabatku Semangat Pagi ( sambil Mengangkat tangan)
Deden, Ilham, Acul,Dakong   : Waalaikumsalam Kawan… ( Menjawab Serentak, )
Ilham               : Wah, Ada apa nih jun, Sepertinya Wajahmu Cerah sekali hari ini ? ( tanya ilham sambil senyum-senyum )
Acul                : Haha… iya seperti kambing dikasih rumput ( cletuknya sambil tertawa terbahak-bahak)
Deden dan Dakong     : Wkwkwkwkwkwkwkwk  ( mereka ikut tertawa     )
Ketika mereka asik tertawa Zahra dan Santi pun datang
Zahra               : Assalammualaikum, eh lagi pada ngomongin apa si ? ( tanya Zahra )
Bojun              : Waalaikumsalam, ra ko tumben baru datang, gimana PRnya tadi?
Zahra               : Alhamdulillah bagus jun, ente-ente gimana ?
Dakong                       : Wiiiiisss…, mantap dong… ( jawab dakong dengan semangat )
Santi                : Ane juga dapat 100 PRnya hehe, eh Aku punya buku baru nih judulnya NEGARA LIMA MENARA, Bagus gak?  (sambil memamerkan bukunya )
Deden             : Waaaaaahhh, bagus tuh San, kalau Aku si udah hatam bacanya, seru loh isinya menggugah hati dan semangat hidup deh pokoknya…. Cul mau baca gak ente? ( melirik sambil cengengesan sama acul)
Acul                : Boleh den mana Aku pinjem dong
Deden             : Apa Cul, Pinjem ? 2014 kali masih pinjem aja hahaha ( nada meledek )
Santi                : eeeehh ko pada rebut, di perpustakaan banyak tuh… mending kit abaca yuk ( Ajak Santi )
Ilham               : Ide bagus tuh San, yuk semuanya kita capcus….
           


Dan mereka pun pergi ke Perpustakaan bersama-sama, mereka  semua asik membaca saking asiknya bel masuk pun berbunyi, teng-teng-teng…
Bojun              : Ok teman-teman, Waktunya kita masuk jangan sampai kita telat ke kelas, gimana kalau kita pinjam aja nih buku, besok kita diskusi di taman yah sepulang sekolah ok setuju gak?
Zahra               : boleh jun ide ente terkadang encer juga yah hehe ( sambil mengacungkan jempol kanannya )
            Hari pun berganti, dan Bel Pulangpun berbunyi, teng-teng-teng, mereka pun langsung menuju taman sekolah, dimana itu adalah tempat mereka berkumpul dan berdiskusi, ya seperti biasanya, sesuai janji kemarin, mereka akan mendiskusikan Buku Novel NEGERI 5 MENARA.
Bojun              : Ya, sudah kumpul semua kan ? ( tanya bojun kepada teman-temannya)
Deden             : Si Acul jun belum keluar, kayanya dia lagi piket deh
Bojun              : ooh, ya udah kita lanjut aja yuk sambil nungu si Acul, kita mulai dari siapa nih ?
Santi                : Dari Aku yah, “Menurutku Novel ini sangat bagus, bener kata deden kemarin, buku ini sangat memberikan motivasi sama kita, Aku jadi ingin pergi ke Amerika sana dan menyebarluaskan Islam.
Zahra               : Kalau aku si ingin ke Sepanyol, aku ingin melihat jejak Islam disana, kalau ente mau kemana ham ? (tanya Zahra kepada ilham )
Ilaham             : Kalau Aku si ingin ke mekkah, ingin mendalami ilmu agama disana
Dakong                       : waaahh, hebat-hebat yah, kalau aku si ingin menjejaki kakiku di Paris dan menjadi pengusaha disana, hmmmmmm bisa gak yah ( sambil menatap langit)
Acul                : Bisa Kong…. Selama kita yakin sama diri kita sendiri dan percaya sama Allah pasti akan tercapai “ I CAN” Aku Bisa. ( sambil bersemangat )
Santi                : Wiss….. tumben Omongan ente bener Cul, hehe ( ledek Santi )
Acul                : Hehe, lagi Kesambat San, Woooooyyy bengong aja ente Jun, pengen kemana ente… ( tanya Acul sambil menepuk pundak si Bojun yang sedang menatap langit )
Bojun              : Hmmmmmm… Kalau Aku si Ingin di Indonesia aja, Aku ingin membangun negeri tercintaku ini dan besaing dengan negeri-negeri di benua eropa dan amerika sana, akan aku katakan pada dunia inilah aku Bojun sang penakluk Dunia dari Indonesia. ( berdiri dan bersemangat menatap langit)
Dan  tidak terasa, hari pun semakin sore dan mereka pun sepakat  untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar meraka menjadi nyata, dan merka pun bubar dan kembali ke rumahnya masing-masing, hanya rumput kering yang mereka tinggalkan dan bergoyang-goyang tertiup angin sore.

TERIMAKSIH





Petugas TPS Lalai Melaksanakan Tugas

PETUGAS TPS LALAI MELAKSANAKAN TUGAS

Dalam Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 ini, banyaknya ketidak pastian dan kerancuan mengenai hasil pemungutan suara. Baik hasil penghitungan cepat maupun rekapitulasi KPU masing-masing daerah di seluruh Indonesia. Kenapa ini bisa terjadi? Kejadian ini memanglah sangat memalukan, Negara kita adalah Negara yang berlandaskan Pancasila. Yang mana kita selaku warga Negara Indonesia harus berlaku jujur dan penuh tanggung jawab, jangan sampai kita lalai dalam bertugas, dan memihak kesalah satu Capres. Apalagi sebagai petugas TPS Pemilihan Umum Presiden. Sebai contoh seperti kejadian di TPS 02 Kampung Kandang Desa. Jatake Kec. Pagedangan Kab.Tangerang ada salah satu petugasnya yang lalai dalam bertugas sehingga mengakibatkan Surat undangan dan jumlah suara tidak sama dan menimbulkan keributan beberapa saat. Menurut salah satu petugas TPS Sandi Muslihat yang bertugas mengumpulkan surat undangan dia mengatakan “Kami mohon maaf sebelumnya, kami telah lalai dalam bertugas hanya dikarenakan melihat seorang wanita cantik dan seksi yang lewat di depan kami, sehingga saya salah dalam penomoran di kartu undangan. Yang seharusnya berjumlah 607 undangan, yang dinomori hanya 589 saja.” Dari pernyataan salah satu petugas TPS itu, sangatlah memalukan gara-gara wanita cantik dan seksi saja mereka bisa lalai dalam bertugas. Tidak hanya di TPS tingkat Kampung atau RW yang ricuh seperti itu. Ditingkat Desa sampai pusatpun, KPU sekarang sedikit ricuh dikarenakan adanya oknum-oknum yang bermain untuk memenangkan Capresnya sehingga kacaulah hasil PEMILU 2014 ini.
Dengan lalainya para petugas TPS pada Pemilihan Umum Presiden 2014 ini, menyebabkan tanda tanya dan kebingungan di kalangan masyarakat. Karena hasil penghitungan cepat yang dilakukan lembaga-lembaga survey yang ditayangkan di televisi-televisi negeri maupun swasta tidaklah sama. Seperti Tv One di televis ini, hasil survey memengkan pihak pasangan Prabowo-Hatta. Sedangakn di Metro Tv memengkan pihak pasangan Jokowi-JK. Sebetulnya mana yang benar? Itulah pertanyaan masyarakat. Memang pemilu yang kacau ini kita tidak bisa menyalahkan para petugas TPS denga sepihak. Bahkan ada salah satu warga yang mengatakan yaitu Seorang Guru dari sekolah MI Raudlatul Athfal Ibu Marwah, S.Pd mengatakan “Pemilu Presiden kali ini sangat membingungkan dan membuat kepala saya pusing. Saya tidak mengerti, kenapa  para Capres dengan bangganya menyatakan diri mereka menang, padahal hanya dengan proses penghitungan cepat saja. Jujur saya tidak menyalahkan para petugas TPS dan KPU bahkan para lembaga Survey. Tapi para antek-antek Capreslah yang harus disalahkan, kenapa? Karena dengan berbagai cara mereka lakukan demi menangnya PEMILU 2014 ini untuk manjadi Presiden yang ke-7. Dengan kacaunya PEMILU ini tidak usah diadakan adanya pemilihan ulang, karena akan mengahabiskan anggaran Negara. Lebih baik pak SBY naik lagi untuk jadi Presiden saya lebih setuju itu”. Dari pandangan seorang guru MI Raudlatul Athfal itu dapat mewakili sebagian masyrakat yang merasa kebingungan dengan PILPRES 2014 sekarang ini.

Setiap Pemilhan Umum dari tahun ke tahun pasti saja tidak akan terlepas dari suatu masalah, seperti yang kita alami pada PILPRES 2014 sekarang. Tapi meskipun demikian kita harus menjadi warga yang cerdas dan tidak mudah untuk dihasut oleh orang lain, jangan sampai kita percaya dengan berita-berita yang tidak jelas asal usulnya. PILPRES sekarang dapat dikatakan lebih seru dan ketat karena hanya terdiri dari dua pasangan saja. Namun sekali lagi penulis hanya mengikatkan marilah kita jadi manusia yang cerdas dan menghargai sesama, karena pada dasarnya kita semua bersaudara.

Minggu, 01 Juni 2014

Prabowo "Yes" Jokowi "No"

Prabowo “Yes” Jokowi “No”
Dalam kehidupan politik di Indonesia ini, kita selaku masyarakatnya harus bisa memajukan bangsa kita agar bisa bersaing di kancah Internasional dan merebut kembali julukan Macan Asia yang diberikan oleh Negara-negara besar di Dunia pada awal-awal Kemerdekaan. Perlu kita ketahui bahwa pada umumnya masyarakat Indonesia benar-benar sudah merasa geram dengan semua kasus-kasus yang tidak pernah kelar dan tak berhujung, kenapa demikian? Masyarakat kecilpun sebetulnya jika ditanya seperti itu pasti bisa menjawab. Jangankan masyrakat kecil, anak sekolahpun sudah sangat pintar untuk menjawab persoalan seperti ini. Jawabannya sangat mudah “tidak adanya ketegasan hukum di Indonesia” satu kalimat yang sangat singkat dan padat dan jelas maknanya. Jika kita lihat kebelakang banyak kasus-kasus yang tidak tuntas di Negara Garuda ini, mungkin tidak aneh dan sangat populer di telinga pembaca, karena kasus-kasus ini selalu disiarkan dimedia cetak maupun televise. Contohnya kasus Munir, Gayus Tambunan, Hambalang, Bank Indonesia, dan kasus-kasus Korupsi yang masih banyak lagi, memang bisa kita akui bahwa kasus korupsi banyak yang tertangkap akan tetapi hukuman yang diberikan tidak membuat sang pelaku jera dan yang lebih parah kasus ini semakin bertambah setiap tahunnya. Bagaimana sang pelaku jera orang hukumannya juga paling lama hanya lima tahun hukuman kurungan, itu pun diberikan fasilitas yang sangat memadai seperti ada kulkas, televisi, radio, DVD, dan perlengkapan tidur berkulitas Hotel Bintang Lima.
            Beralih dari kasus-kasus korupsi yang tidak ada ujungnya, penulis sendiri merasa sangat prihatin dengan keadaaan kita sebagai bangsa yang sudah merdeka dan diakui oleh Negara-negara besar di kancah Internasional. Kenapa penulis prihatin? Mari kita lihat pembangunan di bumi pertiwi ini, siapakah yang lebih mengambil andil dalam proses mengembangkan Indonesia ini? Dari semenjak diberlakukannya Ekonomi Global di Indonesia pada Tahun 2009, semua perusahaan-perusahaan besar di Negara Garuda ini diambil alih sahamnya oleh orang-orang pendatang seperti Negara Cina, Amerika, Jepang, Belanda, jerman dan lain sebagianya, seperti perusahaan Tambang Emas di Papua yang dikusasi oleh Orang Amerika Serikat. Kita salaku tuan rumah hanya dijadikan budak semata, dalam arti, secara hukum kita sudah merdeka, akan tetapi secara ekonomi kita masih dijajah oleh Negara-negara Asing.
            Bila kita melihat semua realita ini, memang sangat miris jika kita rasakan, akan tetapi kita janganlah duduk santai dan merasa ini urusan orang atas dan pemerintah, kita juga selaku masyarakat, harus campur  tangan untuk merubah kehidupan bangsa kita ini, Macan Asia harus mengaum kembali dan merebut hak-hak kita yang sudah digenggam oleh orang-orang Asing yang menguasai hampir seluruh perusahaan besar di Indonesia. Timbulah pertanyaan dalam benak kita semua, apa yang bisa kita lakukan? Sedangakan kita ini hanya orang kecil yang tidak berdaya, hukum di Negara ini bisa dibeli, kita tak punya cukup uang membeli hukum, hanya orang-orang yang berduitlah yang bisa berkuasa. Inilah Indonesia semua bisa dibeli bahkan hukum yang berkuasapun tak berdaya dengan uang. Ada apa ini dengan hukum di Indonesia? Siapa yang bisa menjawab semua persoalan yang semakin berlarut ini? Padahal para Pahlawan rela berkorban untuk kemerdekaan Negara tercinta kita ini, kenapa ko para pemimpin malah seenaknya bertindak pada hukum kenapa?
            Dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul di masyarakat, sebetulnya inilah saatnya kita menjawab sendiri. Marilah kita renungkan, kita akan dihadapi dengan dengan pemilihan Capres dan Cawapres periode 2014-2019 kita perlu pemimpin yang tegas, berwibawa, dan tak gentar dengan Negara-negara lain. Dari judul di atas “Prabowo “Yes” Jokowi “No” maksudnya sangat jelas Prabowolah yang yang lebih pantas untuk menjadi sang pemimpin Indonesia selanjutnya, kenapa demikian? Jika kita lihat dari sejarahnya sang Proklamator Bapak Presiden pertama di Indonesia Ir.Soekarno berlatar belakang TNI, pada masanya Indonesia sangatlah di segani oleh negara-negara besar di Dunia, berlanjut dengan presiden ke-2 kita, Bapak Jendral Soeharto pada masanya masyarakat merasa aman dan tentram di bawah kepemimpinannya walaupun diakhiri dengan kudeta karena berbagai macam masalah, akan tetapi masalah ketegasan tidak dapat kita ragukan lagi.
Sekarang waktunya kita memilih pemimpin yang benar-benar tegas, jika kita melihat ketegasan antara Prabowo dengan Jokowi tentunya Prabowo lebih tegas dan berwibawa, kenapa Prabowo bisa dikatakan lebih tegas ? ini jawabanya “Prabowo berlatar belakang TNI, siapa yang meragukan ketegasan dan kedisiplinan dalam TNI, tentu kita semua tahu dengan peraturan yang diterapkan Tentara Nasional Indonesia, Prabowo sebagai ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia, dalam pencak silat semua dikemas dengan kedisiplinan dan ketegasan, pastinya seorang ketua umum IPSI, Prabowo Subianto tidak dapat diragukan lagi ketegasannya oleh kita semua. Berlawanan dengan sang sosok Jokowi yang berlatar belakang dari sejana kehutanan, dan pengusaha mebel. Dari tampangnya saja sangat meragukan, memang dia ini sering melaksanakan blusukan-blusukan akan tetapi langkah ini banyak yang mencelanya karena tidak percaya kepada bawahannya sendiri. Kalau kata Roma Irama “Sungguh Terlalu” perlu kita ketahui di belakang sosok Jokowi berdirilah Ratu Magawati sang pelopor kontrak untuk para buruh di Indonesia. Untuk itu marilah kita menjadi pemilih yang cerdas jangan mau dipimpin oleh sosok yang bisa di kendalikan oleh orang lain, pilihlah pemimpin yang jelas ketegasannya. Dan tidak bisa dikendalikan oleh orang lain bahkan tunduk dengan orang-orang asing.


Sabtu, 31 Mei 2014

JOKOWI ISLAM SEJATI

JOKOWI ISLAM SEJATI
Berbicara tentang sosok Jokowi yang sekarang menjadi Capres Indonesia, memang sangat mengibur hati dan sedikit membuat kening kita sedikit mengkerut. Kenapa demikian, karena penulis merasa ada yang menarik dari sosok cungkring, hitam dan murah senyum ini, yang lebih akrab dipanggil dengan Jokowi. menjelang pemilihan Capres dan Cawapres ini tentunya tidak lepas dari pro dan countra dari berbagai pihak dari Sabang sampai Meroke, Jokowi ini menjadi buah bibir setiap harinya mulai dari asal-muasalnya, agama, politiknya, keturunannya dan lain sebagainya. Dari berbagai macam topik penulis akan mengajak kepada pembaca untuk mengetahui agama yang benar-benar di anut oleh sosok Jokowi ini, dari berbagai macam berita yang simpang siur gak jelas baik di media cetak maupun televisi, calon bakal presiden ini dicap sebagai seseorang yang menganut Islam Kejawen. Apa itu Islam Kejawen? Kita harus tahu dulu Islam Kejawen itu seperti apa? Islam Kejawen adalah Agama Islam yang dibawa oleh para Wali Songo,yaitu Sunan Kalijaga. Dalam Islam Kejawen ini bukan berarti mencampur adukan ajar islam dengan Budha ataupun Hindu, akan tetapi Agama Islam datang dengan damai dan tidak memaksa maka untuk itu diajarkanlah Agama Islam oleh Sunan Kalijaga dengan menggunakan cara Kejawen, tanpa menghilangkan atau menambahkan sedikitpun ajaran Islam itu sendiri. Jokowi memanglah asli dari Jawa Tengah tepatnya di Surakarta atau solo, yang pastinya banyak yang menduga-duga bahwa Jokowi menganut agama Islam Kejawen.
            Beralih dari Islam Kejawen, timbullah isu Jokowi adalah Islam Syiah, yang mana ajaran ini dianggap kurang baik diantara ajaran-ajaran islam lainya. Karena Islam ini percaya bahwa Keluarga Muhammad (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam setelah Nabi Muhammad, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi Sunnah. Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantuMuhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait, adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Muslim Sunni. Menurut keyakinan Syi'ah, Ali berkedudukan sebagai khalifah dan imam melalui washiat Nabi Muhammad. Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al-Qur'anHadits, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan. Dari sinilah para pemuka agama Islam di Indonesia kurang setuju dengan ajaran Syiah, karena pada umumya di Indonesia menganut Islam Suni yang menganut Imam Syafi’I, Hanafi, Hambali dan Maliki. Semakin tersudutlah sang Jokowi di tengah masyarakat dengan isu-isu tidak jelas ini.


            Semakin parah, ada kabar di media cetak atau social network bahwa Joko Widodo ini beragama Kristen. Nah kembali memanaslah isu Jokowi, kenapa dengan agama Kristen? Kenapa  Agama ini kurang baik di pandanga masyrakat Indonesia? Jawabnya jelas karena mayoritas penduduk di Indonesia menganut Agama Islam. Jelek lagi sang sosok Jokowi di mata Masyarakat. Awalnya Capres ini tenang dan santai dengan tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh para politik hitam yang ingin menjatuhkan nama baik Joko Widodo ini. Karena kita tahu persis, sanga Capres ini lebih tenang dan sabar ketika mengahadapi berbgai masalah. Dari kesabarannya inilah membuahkan hasil yang mensukseskan karirnya di bidang politik. Karena dia benar-benar Islam sejati yang mengamalkan ajaran Islam yang sesunggguhnya.
            Geram dengan semua tudingan yang dilontarkan para politik hitam tentang keislaman Jokowi, akhirnya Capres ini pun angkat bicara, pada tanggal 24 Mei 2014 Jokowi menyatakan bahwa ia adalah bagian dari "Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD 45."Ia juga menyatakan bahwa ia bukan bagian dari kelompok Islam yang "sesuka hatinya mengafirkan saudaranya sendiri", "menindas agama lain", "arogan dan menghunus pedang di tangan dan di mulut", "suka menjejerkan fustun-fustunnya", "menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban", atau "membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat".
            Sangat jelas pernyataan yang di nyatakan oleh sosok cungkring, hitam dan murah senyum ini. Bahwa dia adalah Islam yang benar-benar Islam Sejati, bahkan dia pertamakali melakukan ibadah Haji pada Tahun 2003 dan melakukan umrah sebanyak tiga kali. Yang patut dipertanyakan adalah seorang islam yang menuduh saudaranya sendiri kafir, padahal dalam ajaran islam, itu tidaklah diperbolehkan karena sesama muslim itu bersaudara. Belum lagi dengan seorang muslim yang senang dengan penindasan kepada agama lain, bukannkah islam itu mengajarkan kita untuk hidup saling menghargai, bertoleransi dengan agama lain. Bukan saling menjatuhkan. Dari pernytaan Jokowi tersebut kita bisa menilai mana yang benar-benar Islam Sejati, tentu saja Jokowilah Islam yang Islam Sejati. Karena sosok Jokowi sangatlah menghargai perbedaan Agama, tidak pernah melakukan penindasan kepada agama lain, berlaku adil kepada semua agama, itulah pemimpin yang sesungguhnya. Bukan berarti jika pemimpin Islam harus selalu mendahulukan muslim dan mengbaikan agama-agama lain.

            

Sabtu, 05 April 2014

Bahasa di Internet merusak bahasa Indonesia

Bahasa di internet merusak bahasa Indonesia
Perlu kita ketahui bahwa bahasa di internet telah merusak bahasa Indonesia, kenapa demikian ini disebabkan bebasnya dunia maya. Siapa pun dapat mengirimkan tulisannya kedalam dunia internet, dari anak-anak sampai orang yang tidak berpendidikan pun dapat  mengirimkan tulisannya atau biasa di sebut dengan ocehanya kedalam dunia maya. Perlu kita sadari bahwa di Indonesia ini mayoritas peduduknya tidaklah mengetahui, penulisan yang benar, dan biasanya bahasa SMS pun ikut masuk dalam penulisan di internet, karena mereka tidaklah merasa ada yang mengawasi dan di salahkan. Padahal jika kita  melihat dunia luas jika penulisan kita di copy oleh anak sekolah yang sedang membutuhkan, itu akan menjerumuskan anak-anak kita ke jalan yang tidak benar. Melihat realita kehidupan mahasiswa sendiri, yang biasa mengcopy faste bahan ajar untuk mata kuliahnya atau untuk pembuatan makalah, biasanya tanpa di perhatikan terlebih dahulu, benar atau tidak penulisannya.
Melihat kenyataan yang seperti itu memanglah miris, ini penyebab ke tidaktahuan kita dalam penulisan yang disandarkan pada EYD. Bahasa Indonesia dengan secepat kilat dapat di acak-acak oleh oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab atas tulisannya sendiri di internet. Sekarang bagaimana kita memperbaiki bahasa internet yang sudah terlanjur di terbitkan, tak mungkin jika kita mengomentari satu-satu tulisan-tulisan di internet.
Merabahnya bahasa internet, tak terasa semkain mengusur bahasa Indonesia yang baku, banyak kalangan yang tidak mengetahui bahasa baku, tapi lebih menguasai bahasa prokem, yang mereka anggap itu lebih keren dan gaul terutama di kalangan pelajar. ini sangat membahayakan keutuhan bahasa Indonesia, padahal perlu kita ketahui bahwa bahasa kita telah menjadi bahasa resmi negara-negara ASEAN, nah sekarang internet adalah dunia maya yang bersifat bebas siapapun bisa melihat. Bagaimana jika pihak lain ingin memepelajari bahasa Indonesia yang berasal dari internet, padahal yang beredar di internet tidaklah baku dan tidak sesuai dengan EYD dan KBBI. Ini akan memberikan pencitraan buruk untuk bangsa kita, kenapa demikian? Karena mungkin saja pihak lain akan berpikir negative.
Nasi sudah menjadi bubur, bagaimana caranya kita menikmati bubur itu supaya enak di lidah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Inilah tugas kita selaku penerus bangsa untuk memperbaiki bangsa kita minimal dari segi bahasanya, apalagi kita adalah mahasiswa di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, yang sangat mempunyai andil dalam memperbaiki tatacara berbahasa yang baik dan sesuai dengan EYD.
Pemuda adalah pemimpin masa depan, kitalah yang akan menentukan maju dan mundurnya bangsa kita 10 tahun mendatang, untuk itu saya menghimbau dan mengajak teman-teman semua untuk menyebarlauskan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik melalui internet maupun nyata dalam kehidupan sehari-hari.


Senin, 31 Maret 2014

Jumat, 21 Maret 2014

MAKALAH DISKUSI KONFERENSI

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dalam kehidupan dewasa ini, kita sering kali menemukan masalah-masalah yang sulit di pecahkan, terutama dalam kehidupan berorganisasi dan lembaga-lembaga yang ada di tingkat nasional maupun internasional, untuk memecahkan masalah-masalah itu kita harus menemukan jalan terbaik untuk semua pihak yang bersangkutan, sehingga kita di haruskan untuk melakukan diskusi, karena diskusi merupakan salah satu cara penyelesaian paling efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada, dalam kehidupan berlembaga dan berorganisasi terkadang kita harus melakukan konferensi untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang telah di lakukan.
  1. Perumusan masalah
a.      Pengertian Diskusi Konferensi
b.      Bentuk konferensi
c.      Pelaksanaan Diskusi  konferensi
d.     Langkah-langkah Diskusi konferensi

  1. Tujuan
a.      Mahasiswa mengetahui arti dari Diskusi
b.      Mahasiswa dapat melaksanakan praktik diskusi dengan dengan baik
c.      Mahasiswa mengetahui langkah-langkah diskusi
d.     Mahasiswa mengerti arti dan tatacara diskusi konferensi








BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diskusi Konferensi
Konferensi adalah diskusi yang diselenggarakan oleh suatu badan  atau organisasi yang membicarakan masalah-masalah aktual. Konferensi bertujuan membicarakan kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya sebagai proses evaluasi.
B. Bentuk Konferensi
a.       Konferensi bisnis, yaitu pertemuan untuk membahas masalah bisnis.
b.      Konferensi pers, yaitu suatu pengumuman untuk pers (cetak, radio, televisi) dengan diikuti oleh sesi tanya jawab tentang hal yang diumumkan.
C. Pelaksanaan Diskusi Konferensi
a.       Ketua Diskusi/Moderator bertugas:
1)      Menyampaikan masalah yang akan didiskusikan
2)       Menyampaikan tata tertib diskusi
3)      Memelihara ketertiban diskusi
4)      Memberi kesempatan kepada semua pembicara untukberpartisipasi
5)       Mengatur jalannya diskusi
6)      Membuat rangkuman dan kesimpulan diskusi
7)      Mengumumkan hasil diskusi
8)      Menutup diskusi
b.      Sekretaris bertugas:
1)      Mencatat tanya jawab peserta yang terjadi selama diskusi
2)      Mencatat hal-hal khusus yang terjadi selama diskusi
3)      Membuat catatan dan kesipulan sementara
4)      Membuat laporan diskusi secara lengkap setelah diskusi berakhir
c.       Narasumber bertugas:
1)      Menyipkan dan menguraikan bahan atau materi yang akan didiskusikan
2)      Menyampaikan materi yang telah disiapkan kepada peserta
3)      Menjawab tanggapan-tanggapan para peserta mengenai materi diskusi



d.      Peserta Diskusi bertugas:
1)      Mempersiapkan materi yang bertalian dengan masalah yang didiskusikan
2)      Ikut serta dalam pembicaraan dengan semangat kerjasama
3)      Bertanggung jawab terhadap proses hasil diskusi
D. Langkah-langkah Diskusi Konferensi
a.       Membicarakan latar belakang dan masalah diskusi
b.      Membicarakan sebab-sebab timbulnya masalah dan tujuan pemecahan masalah yang diharapkan
c.       Membicarakan kemungkinan pemecahannya
d.       Menyimpulkan hasil diskusi
e.        Melaksanakan keputusan diskusi






















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konferensi adalah bentuk diskusi yang diselenggarakan oleh suatu badan  atau organisasi yang membicarakan masalah-masalah actual, yang  bertujuan membicarakan kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya sebagai proses evaluasi.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi para pembacanya seabgai keempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus buat kami. Amin.





















DAFTAR PUSTAKA
Unggah/tatacara diskusi.blogspot.com/2013/01/tatacara-diskusi.html‎/ di unduh pada 28/09/2013, pukul 14.22
Unggah/anggapranidhana.blogspot.com/2012/04/diskusi.html3 Apr 2012/ di unduh pada 02/10/2013
www.artikata.com/arti-335945-konferensi.html‎/ di unduh pada 02/10/2013
id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_pers‎/diunduh pada 03/10/2013