PETUGAS
TPS LALAI MELAKSANAKAN TUGAS
Dalam Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014
ini, banyaknya ketidak pastian dan kerancuan mengenai hasil pemungutan suara.
Baik hasil penghitungan cepat maupun rekapitulasi KPU masing-masing daerah di
seluruh Indonesia. Kenapa ini bisa terjadi? Kejadian ini memanglah sangat
memalukan, Negara kita adalah Negara yang berlandaskan Pancasila. Yang mana
kita selaku warga Negara Indonesia harus berlaku jujur dan penuh tanggung
jawab, jangan sampai kita lalai dalam bertugas, dan memihak kesalah satu
Capres. Apalagi sebagai petugas TPS Pemilihan Umum Presiden. Sebai contoh
seperti kejadian di TPS 02 Kampung Kandang Desa. Jatake Kec. Pagedangan
Kab.Tangerang ada salah satu petugasnya yang lalai dalam bertugas sehingga
mengakibatkan Surat undangan dan jumlah suara tidak sama dan menimbulkan
keributan beberapa saat. Menurut salah satu petugas TPS Sandi Muslihat yang
bertugas mengumpulkan surat undangan dia mengatakan “Kami mohon maaf
sebelumnya, kami telah lalai dalam bertugas hanya dikarenakan melihat seorang
wanita cantik dan seksi yang lewat di depan kami, sehingga saya salah dalam
penomoran di kartu undangan. Yang seharusnya berjumlah 607 undangan, yang dinomori
hanya 589 saja.” Dari pernyataan salah satu petugas TPS itu, sangatlah
memalukan gara-gara wanita cantik dan seksi saja mereka bisa lalai dalam
bertugas. Tidak hanya di TPS tingkat Kampung atau RW yang ricuh seperti itu.
Ditingkat Desa sampai pusatpun, KPU sekarang sedikit ricuh dikarenakan adanya
oknum-oknum yang bermain untuk memenangkan Capresnya sehingga kacaulah hasil
PEMILU 2014 ini.
Dengan lalainya para petugas TPS pada
Pemilihan Umum Presiden 2014 ini, menyebabkan tanda tanya dan kebingungan di
kalangan masyarakat. Karena hasil penghitungan cepat yang dilakukan
lembaga-lembaga survey yang ditayangkan di televisi-televisi negeri maupun
swasta tidaklah sama. Seperti Tv One di televis ini, hasil survey memengkan
pihak pasangan Prabowo-Hatta. Sedangakn di Metro Tv memengkan pihak pasangan
Jokowi-JK. Sebetulnya mana yang benar? Itulah pertanyaan masyarakat. Memang
pemilu yang kacau ini kita tidak bisa menyalahkan para petugas TPS denga
sepihak. Bahkan ada salah satu warga yang mengatakan yaitu Seorang Guru dari
sekolah MI Raudlatul Athfal Ibu Marwah, S.Pd mengatakan “Pemilu Presiden kali
ini sangat membingungkan dan membuat kepala saya pusing. Saya tidak mengerti,
kenapa para Capres dengan bangganya
menyatakan diri mereka menang, padahal hanya dengan proses penghitungan cepat
saja. Jujur saya tidak menyalahkan para petugas TPS dan KPU bahkan para lembaga
Survey. Tapi para antek-antek Capreslah yang harus disalahkan, kenapa? Karena
dengan berbagai cara mereka lakukan demi menangnya PEMILU 2014 ini untuk
manjadi Presiden yang ke-7. Dengan kacaunya PEMILU ini tidak usah diadakan
adanya pemilihan ulang, karena akan mengahabiskan anggaran Negara. Lebih baik
pak SBY naik lagi untuk jadi Presiden saya lebih setuju itu”. Dari pandangan
seorang guru MI Raudlatul Athfal itu dapat mewakili sebagian masyrakat yang
merasa kebingungan dengan PILPRES 2014 sekarang ini.
Setiap
Pemilhan Umum dari tahun ke tahun pasti saja tidak akan terlepas dari suatu
masalah, seperti yang kita alami pada PILPRES 2014 sekarang. Tapi meskipun
demikian kita harus menjadi warga yang cerdas dan tidak mudah untuk dihasut
oleh orang lain, jangan sampai kita percaya dengan berita-berita yang tidak
jelas asal usulnya. PILPRES sekarang dapat dikatakan lebih seru dan ketat
karena hanya terdiri dari dua pasangan saja. Namun sekali lagi penulis hanya
mengikatkan marilah kita jadi manusia yang cerdas dan menghargai sesama, karena
pada dasarnya kita semua bersaudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar