Rabu, 16 Juli 2014

Petugas TPS Lalai Melaksanakan Tugas

PETUGAS TPS LALAI MELAKSANAKAN TUGAS

Dalam Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 ini, banyaknya ketidak pastian dan kerancuan mengenai hasil pemungutan suara. Baik hasil penghitungan cepat maupun rekapitulasi KPU masing-masing daerah di seluruh Indonesia. Kenapa ini bisa terjadi? Kejadian ini memanglah sangat memalukan, Negara kita adalah Negara yang berlandaskan Pancasila. Yang mana kita selaku warga Negara Indonesia harus berlaku jujur dan penuh tanggung jawab, jangan sampai kita lalai dalam bertugas, dan memihak kesalah satu Capres. Apalagi sebagai petugas TPS Pemilihan Umum Presiden. Sebai contoh seperti kejadian di TPS 02 Kampung Kandang Desa. Jatake Kec. Pagedangan Kab.Tangerang ada salah satu petugasnya yang lalai dalam bertugas sehingga mengakibatkan Surat undangan dan jumlah suara tidak sama dan menimbulkan keributan beberapa saat. Menurut salah satu petugas TPS Sandi Muslihat yang bertugas mengumpulkan surat undangan dia mengatakan “Kami mohon maaf sebelumnya, kami telah lalai dalam bertugas hanya dikarenakan melihat seorang wanita cantik dan seksi yang lewat di depan kami, sehingga saya salah dalam penomoran di kartu undangan. Yang seharusnya berjumlah 607 undangan, yang dinomori hanya 589 saja.” Dari pernyataan salah satu petugas TPS itu, sangatlah memalukan gara-gara wanita cantik dan seksi saja mereka bisa lalai dalam bertugas. Tidak hanya di TPS tingkat Kampung atau RW yang ricuh seperti itu. Ditingkat Desa sampai pusatpun, KPU sekarang sedikit ricuh dikarenakan adanya oknum-oknum yang bermain untuk memenangkan Capresnya sehingga kacaulah hasil PEMILU 2014 ini.
Dengan lalainya para petugas TPS pada Pemilihan Umum Presiden 2014 ini, menyebabkan tanda tanya dan kebingungan di kalangan masyarakat. Karena hasil penghitungan cepat yang dilakukan lembaga-lembaga survey yang ditayangkan di televisi-televisi negeri maupun swasta tidaklah sama. Seperti Tv One di televis ini, hasil survey memengkan pihak pasangan Prabowo-Hatta. Sedangakn di Metro Tv memengkan pihak pasangan Jokowi-JK. Sebetulnya mana yang benar? Itulah pertanyaan masyarakat. Memang pemilu yang kacau ini kita tidak bisa menyalahkan para petugas TPS denga sepihak. Bahkan ada salah satu warga yang mengatakan yaitu Seorang Guru dari sekolah MI Raudlatul Athfal Ibu Marwah, S.Pd mengatakan “Pemilu Presiden kali ini sangat membingungkan dan membuat kepala saya pusing. Saya tidak mengerti, kenapa  para Capres dengan bangganya menyatakan diri mereka menang, padahal hanya dengan proses penghitungan cepat saja. Jujur saya tidak menyalahkan para petugas TPS dan KPU bahkan para lembaga Survey. Tapi para antek-antek Capreslah yang harus disalahkan, kenapa? Karena dengan berbagai cara mereka lakukan demi menangnya PEMILU 2014 ini untuk manjadi Presiden yang ke-7. Dengan kacaunya PEMILU ini tidak usah diadakan adanya pemilihan ulang, karena akan mengahabiskan anggaran Negara. Lebih baik pak SBY naik lagi untuk jadi Presiden saya lebih setuju itu”. Dari pandangan seorang guru MI Raudlatul Athfal itu dapat mewakili sebagian masyrakat yang merasa kebingungan dengan PILPRES 2014 sekarang ini.

Setiap Pemilhan Umum dari tahun ke tahun pasti saja tidak akan terlepas dari suatu masalah, seperti yang kita alami pada PILPRES 2014 sekarang. Tapi meskipun demikian kita harus menjadi warga yang cerdas dan tidak mudah untuk dihasut oleh orang lain, jangan sampai kita percaya dengan berita-berita yang tidak jelas asal usulnya. PILPRES sekarang dapat dikatakan lebih seru dan ketat karena hanya terdiri dari dua pasangan saja. Namun sekali lagi penulis hanya mengikatkan marilah kita jadi manusia yang cerdas dan menghargai sesama, karena pada dasarnya kita semua bersaudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar