BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa alay adalah bahasa yang berkembang di masyarakat tanpa adanya aturan yang tetap terutama di lingkungan sekolah dan kalangan remaja. Sehingga penggunaan bahasa Indonesia yang baku jarang dipergunakan oleh para pelajar pada era sekarang.
B. Maksud dan Tujuan
Laporan ini dimaksudkan sebagai pengganti UTS pada mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh Bapak Dema Tesniyadi,M.Pd. dan bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dan yang paling utama untuk penilaian UTS.
C. Topik Wawancara
“Efek bahasa alay terhadap penggunaan bahasa baku di sekolah”
D. Waktu dan Tempat Kegiatan
Acara ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Senin 17 November 2014
Waktu : Pukul 10.00 WIB s.d Selesai
Tempat : Ruang Guru SMA IMTEK Pagedangan
E. Manfaat Penulisan
1. Tugas kuliah terpenuhi
2. Mengetahui tentang bahasa Alay dari seorang pendidik
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
BAB II
LAPORAN HASIL WAWANCARA
A. Biodata Narasumber
Biodata Narasumber
Nama : Permadi Hendra Lesmana, S.Pd
TTL : Ciamis, 19 Maret 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Pendidik (guru)
Pendidikan Terakhir : S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Proram Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI)
Tempat Mengajar : SMA IMTEK Pagedangan
Bidang Study : Bahasa Indonesia
Kelas : XI dan XII
B. Pertanyaan dan Jawaban
Menurut bapak Bahasa Alay itu apa?
Jawaban : “Bahasa alay adalah bahasa yang di kelompokan kedalam bahasa slank, yang tidak akan terlalu mempengaruhi bahasa Indonesia, yang berkembang sesuai masanya. Bahasa alay yang sedang buming sekarang, akan mengikis dengan sendirinya dan berganti dengan bahasa alay lainnya, ini hanya rutinitas bahasa negatif yang selalu ada dan tidak perlu dilebih-lebihkan”.
Apakah Bahasa Alay akan merusak Bahasa Indonesia?
Jawaban : “Sebenarnya bahasa alay ini jika kita sikapi biasa saja, itu tidak akan berpengaruh. Tetapi bukan berarti kita juga membiarkannya, soalnya bahasa alay ini, jika kita tekan maka akan semakin menjadi dan bertambah banyak. Makannya bahasa alay ini masuk kedalam bahasa Slank yang tidak aturan dan hanya dimengerti oleh sebagian kelompok saja. Bahasa Indonesia akan tetap akan tetapi yang menjadi penyakitnya mereka akan lebih senang dan menggunakan bahasa alay”.
Menurut bapak, apa penyebab timbulnya Bahasa Alay di Sekolah?
Jawaban : “Yang mempengaruhi timbulnya bahasa alay yaitu faktor usia dan lingkungan. Pertama dari faktor usia itu sangat mempengaruhi, biasanya bahasa alay itu berisi dengan kode-kode yang hanya dimengerti oleh teman sebayanya saja. Kedua faktor lingkungan, dimana mereka sudah mempunyai bekal dari lingkungannya masing-masing dan dibawalah ke lingkungan sekolah”.
Siapakah yang memperkenalkan Bahasa Alay kepada para siswa di Sekolah?
Jawaban : “Sebetulnya bahasa alay itu diperkenalkan oleh tayangan di televisi dan para aktris-akris dalam berbicara. Pada masa inilah para siswa lebih bersifat mengikuti (Follower) dan mereka pakai dalam berkomunikasi dengan teman-temannya”.
Kapan sajakah para siswa menggunakan Bahasa Alay di Sekolah?
Jawaban : “Biasanya ketiaka saya perhatikan siswa-siswa di sekolah ini, bahasa alay mereka gunakan ketika mereka bercanda, berkomunikasi sesama temannya dan dalam kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler”.
Kenapa para siswa lebih senang menggunakan Bahasa Alay?
Jawaban : “Bahasa alay ini seperti fasion, yang selalu berkembang dan berubah-ubah. Dan mereka anggap keren dan gaul dalam penggunaanya. Ketika mereka suka maka akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari”.
Apa akibatnya jika Bahasa Alay di biarkan berkembang di Sekolah?
Jawaban : “Akibat dari penggunaaan bahasa alay di sekolah. Bahasa Alay itu berisi kode-kode, jadi kita selaku guru dan orangtua haruslah selalu ikut update juga, supaya kita juga mengerti apa yang sedang mereka bicarakan, apakah baik atau tidak. Jika dibiarkan saja, bahasa Indonesia lambat laun akan terkikis dan tidak terbiasa terdengar di telinga para peserta didik”.
Bagaimana cara menghilangkan Bahasa Alay di Sekolah?
Jawaban : “Yang paling simple kita tidak mengapresasi bahasa mereka dan membiasakan berbahasa Indonesia yang baik. Mengarahkan mereka bahwa bahasa itu kurang baik”.
Salah satu langkah atau usaha yang sudah bapak lakukan di kelas maupun lingkungan sekolah untuk mrnghilangkan Bahasa Alay?
Jawaban : “Saya memberikan referensi lain dari kata-kata itu, seperti kata “Woles” berarti “Santai”. Sudahlah jangan gunakan bahasa “Woles” kita gunakan bahasa yang baik. Tetapi jangan ditekankan kita harus pelan-pelan karena semakin ditekan mereka semakin mencari bahasa-bahasa yang lain”.
Kesulitan yang bapak hadapi dalam mengubah Bahasa Alay di sekolah apa saja?
Jawaban : “Kesulitannya karena kita tidak selalu bersama dengan mereka. Mereka lebih banyak bersama dengan teman-temannya itulah kesulitannya”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan wawancara di atas dapat penulis simpulkan bahwa efek bahasa alay terhadap penggunaan bahasa baku disekolah sangatlah berbahaya. Karena dengan berkembang pesatnya bahasa alay di sekolah para peserta didik lebih senang mengunakannya dibanding bahasa baku.
B. Saran
Demikianlah Laporan wawancara dengan tema “Efek Bahasa Alay terhadap penggunaan Bahasa Baku di Sekolah” ini penulis susun, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Dalam penulisan ini, Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca, untuk kesempurnaan makalah ini. Dan semoga Laporan ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan Laporan-laporan selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis. Amin
luar biasa.
BalasHapusbiasa di luar pak hehe
BalasHapus