JOKOWI
ISLAM SEJATI
Berbicara
tentang sosok Jokowi yang sekarang menjadi Capres Indonesia, memang sangat
mengibur hati dan sedikit membuat kening kita sedikit mengkerut. Kenapa
demikian, karena penulis merasa ada yang menarik dari sosok cungkring, hitam dan
murah senyum ini, yang lebih akrab dipanggil dengan Jokowi. menjelang pemilihan
Capres dan Cawapres ini tentunya tidak lepas dari pro dan countra dari berbagai
pihak dari Sabang sampai Meroke, Jokowi ini menjadi buah bibir setiap harinya
mulai dari asal-muasalnya, agama, politiknya, keturunannya dan lain sebagainya.
Dari berbagai macam topik penulis akan mengajak kepada pembaca untuk mengetahui
agama yang benar-benar di anut oleh sosok Jokowi ini, dari berbagai macam
berita yang simpang siur gak jelas baik di media cetak maupun televisi, calon
bakal presiden ini dicap sebagai seseorang yang menganut Islam Kejawen. Apa itu
Islam Kejawen? Kita harus tahu dulu Islam Kejawen itu seperti apa? Islam
Kejawen adalah Agama Islam yang dibawa oleh para Wali Songo,yaitu Sunan
Kalijaga. Dalam Islam Kejawen ini bukan berarti mencampur adukan ajar islam
dengan Budha ataupun Hindu, akan tetapi Agama Islam datang dengan damai dan
tidak memaksa maka untuk itu diajarkanlah Agama Islam oleh Sunan Kalijaga
dengan menggunakan cara Kejawen, tanpa menghilangkan atau menambahkan
sedikitpun ajaran Islam itu sendiri. Jokowi memanglah asli dari Jawa Tengah
tepatnya di Surakarta atau solo, yang pastinya banyak yang menduga-duga bahwa
Jokowi menganut agama Islam Kejawen.
Beralih dari Islam Kejawen, timbullah isu Jokowi adalah
Islam Syiah, yang mana ajaran ini dianggap kurang baik diantara ajaran-ajaran
islam lainya. Karena Islam ini percaya bahwa Keluarga
Muhammad (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik
tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik
tentang Islam setelah Nabi Muhammad, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari
tradisi Sunnah.
Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantuMuhammad dan
kepala keluarga Ahlul Bait, adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi
Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya
yang diakui oleh Muslim Sunni. Menurut keyakinan Syi'ah, Ali berkedudukan sebagai
khalifah dan imam melalui washiat Nabi Muhammad. Perbedaan antara pengikut
Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara
Syi'ah dan Sunni dalam
penafsiran Al-Qur'an, Hadits,
mengenai Sahabat,
dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari
Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait,
sementara yang lainnya seperti Abu
Hurairah tidak dipergunakan. Dari sinilah para pemuka agama Islam di
Indonesia kurang setuju dengan ajaran Syiah, karena pada umumya di Indonesia menganut
Islam Suni yang menganut Imam Syafi’I, Hanafi, Hambali dan Maliki. Semakin
tersudutlah sang Jokowi di tengah masyarakat dengan isu-isu tidak jelas ini.
Semakin parah, ada kabar di media cetak atau social
network bahwa Joko Widodo ini beragama Kristen. Nah kembali memanaslah isu
Jokowi, kenapa dengan agama Kristen? Kenapa
Agama ini kurang baik di pandanga masyrakat Indonesia? Jawabnya jelas
karena mayoritas penduduk di Indonesia menganut Agama Islam. Jelek lagi sang
sosok Jokowi di mata Masyarakat. Awalnya Capres ini tenang dan santai dengan
tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh para politik hitam yang ingin menjatuhkan
nama baik Joko Widodo ini. Karena kita tahu persis, sanga Capres ini lebih
tenang dan sabar ketika mengahadapi berbgai masalah. Dari kesabarannya inilah
membuahkan hasil yang mensukseskan karirnya di bidang politik. Karena dia
benar-benar Islam sejati yang mengamalkan ajaran Islam yang sesunggguhnya.
Geram dengan semua tudingan yang dilontarkan para politik
hitam tentang keislaman Jokowi, akhirnya Capres ini pun angkat bicara, pada
tanggal 24 Mei 2014 Jokowi menyatakan
bahwa ia adalah bagian dari "Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang
hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD
45."Ia juga menyatakan bahwa ia bukan bagian dari kelompok Islam yang
"sesuka hatinya mengafirkan saudaranya sendiri", "menindas agama
lain", "arogan dan menghunus pedang di tangan dan di mulut",
"suka menjejerkan fustun-fustunnya", "menutupi perampokan
hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban", atau
"membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat".
Sangat jelas
pernyataan yang di nyatakan oleh sosok cungkring, hitam dan murah senyum ini.
Bahwa dia adalah Islam yang benar-benar Islam Sejati, bahkan dia pertamakali
melakukan ibadah Haji pada Tahun 2003 dan melakukan umrah sebanyak tiga kali. Yang
patut dipertanyakan adalah seorang islam yang menuduh saudaranya sendiri kafir,
padahal dalam ajaran islam, itu tidaklah diperbolehkan karena sesama muslim itu
bersaudara. Belum lagi dengan seorang muslim yang senang dengan penindasan
kepada agama lain, bukannkah islam itu mengajarkan kita untuk hidup saling
menghargai, bertoleransi dengan agama lain. Bukan saling menjatuhkan. Dari
pernytaan Jokowi tersebut kita bisa menilai mana yang benar-benar Islam Sejati,
tentu saja Jokowilah Islam yang Islam Sejati. Karena sosok Jokowi sangatlah
menghargai perbedaan Agama, tidak pernah melakukan penindasan kepada agama
lain, berlaku adil kepada semua agama, itulah pemimpin yang sesungguhnya. Bukan
berarti jika pemimpin Islam harus selalu mendahulukan muslim dan mengbaikan
agama-agama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar