Sabtu, 31 Mei 2014

JOKOWI ISLAM SEJATI

JOKOWI ISLAM SEJATI
Berbicara tentang sosok Jokowi yang sekarang menjadi Capres Indonesia, memang sangat mengibur hati dan sedikit membuat kening kita sedikit mengkerut. Kenapa demikian, karena penulis merasa ada yang menarik dari sosok cungkring, hitam dan murah senyum ini, yang lebih akrab dipanggil dengan Jokowi. menjelang pemilihan Capres dan Cawapres ini tentunya tidak lepas dari pro dan countra dari berbagai pihak dari Sabang sampai Meroke, Jokowi ini menjadi buah bibir setiap harinya mulai dari asal-muasalnya, agama, politiknya, keturunannya dan lain sebagainya. Dari berbagai macam topik penulis akan mengajak kepada pembaca untuk mengetahui agama yang benar-benar di anut oleh sosok Jokowi ini, dari berbagai macam berita yang simpang siur gak jelas baik di media cetak maupun televisi, calon bakal presiden ini dicap sebagai seseorang yang menganut Islam Kejawen. Apa itu Islam Kejawen? Kita harus tahu dulu Islam Kejawen itu seperti apa? Islam Kejawen adalah Agama Islam yang dibawa oleh para Wali Songo,yaitu Sunan Kalijaga. Dalam Islam Kejawen ini bukan berarti mencampur adukan ajar islam dengan Budha ataupun Hindu, akan tetapi Agama Islam datang dengan damai dan tidak memaksa maka untuk itu diajarkanlah Agama Islam oleh Sunan Kalijaga dengan menggunakan cara Kejawen, tanpa menghilangkan atau menambahkan sedikitpun ajaran Islam itu sendiri. Jokowi memanglah asli dari Jawa Tengah tepatnya di Surakarta atau solo, yang pastinya banyak yang menduga-duga bahwa Jokowi menganut agama Islam Kejawen.
            Beralih dari Islam Kejawen, timbullah isu Jokowi adalah Islam Syiah, yang mana ajaran ini dianggap kurang baik diantara ajaran-ajaran islam lainya. Karena Islam ini percaya bahwa Keluarga Muhammad (yaitu para Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam setelah Nabi Muhammad, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari tradisi Sunnah. Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantuMuhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait, adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Muslim Sunni. Menurut keyakinan Syi'ah, Ali berkedudukan sebagai khalifah dan imam melalui washiat Nabi Muhammad. Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Ahlus Sunnah menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al-Qur'anHadits, mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan. Dari sinilah para pemuka agama Islam di Indonesia kurang setuju dengan ajaran Syiah, karena pada umumya di Indonesia menganut Islam Suni yang menganut Imam Syafi’I, Hanafi, Hambali dan Maliki. Semakin tersudutlah sang Jokowi di tengah masyarakat dengan isu-isu tidak jelas ini.


            Semakin parah, ada kabar di media cetak atau social network bahwa Joko Widodo ini beragama Kristen. Nah kembali memanaslah isu Jokowi, kenapa dengan agama Kristen? Kenapa  Agama ini kurang baik di pandanga masyrakat Indonesia? Jawabnya jelas karena mayoritas penduduk di Indonesia menganut Agama Islam. Jelek lagi sang sosok Jokowi di mata Masyarakat. Awalnya Capres ini tenang dan santai dengan tuduhan-tuduhan yang dilontarkan oleh para politik hitam yang ingin menjatuhkan nama baik Joko Widodo ini. Karena kita tahu persis, sanga Capres ini lebih tenang dan sabar ketika mengahadapi berbgai masalah. Dari kesabarannya inilah membuahkan hasil yang mensukseskan karirnya di bidang politik. Karena dia benar-benar Islam sejati yang mengamalkan ajaran Islam yang sesunggguhnya.
            Geram dengan semua tudingan yang dilontarkan para politik hitam tentang keislaman Jokowi, akhirnya Capres ini pun angkat bicara, pada tanggal 24 Mei 2014 Jokowi menyatakan bahwa ia adalah bagian dari "Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD 45."Ia juga menyatakan bahwa ia bukan bagian dari kelompok Islam yang "sesuka hatinya mengafirkan saudaranya sendiri", "menindas agama lain", "arogan dan menghunus pedang di tangan dan di mulut", "suka menjejerkan fustun-fustunnya", "menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban", atau "membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat".
            Sangat jelas pernyataan yang di nyatakan oleh sosok cungkring, hitam dan murah senyum ini. Bahwa dia adalah Islam yang benar-benar Islam Sejati, bahkan dia pertamakali melakukan ibadah Haji pada Tahun 2003 dan melakukan umrah sebanyak tiga kali. Yang patut dipertanyakan adalah seorang islam yang menuduh saudaranya sendiri kafir, padahal dalam ajaran islam, itu tidaklah diperbolehkan karena sesama muslim itu bersaudara. Belum lagi dengan seorang muslim yang senang dengan penindasan kepada agama lain, bukannkah islam itu mengajarkan kita untuk hidup saling menghargai, bertoleransi dengan agama lain. Bukan saling menjatuhkan. Dari pernytaan Jokowi tersebut kita bisa menilai mana yang benar-benar Islam Sejati, tentu saja Jokowilah Islam yang Islam Sejati. Karena sosok Jokowi sangatlah menghargai perbedaan Agama, tidak pernah melakukan penindasan kepada agama lain, berlaku adil kepada semua agama, itulah pemimpin yang sesungguhnya. Bukan berarti jika pemimpin Islam harus selalu mendahulukan muslim dan mengbaikan agama-agama lain.