Sabtu, 05 April 2014

Bahasa di Internet merusak bahasa Indonesia

Bahasa di internet merusak bahasa Indonesia
Perlu kita ketahui bahwa bahasa di internet telah merusak bahasa Indonesia, kenapa demikian ini disebabkan bebasnya dunia maya. Siapa pun dapat mengirimkan tulisannya kedalam dunia internet, dari anak-anak sampai orang yang tidak berpendidikan pun dapat  mengirimkan tulisannya atau biasa di sebut dengan ocehanya kedalam dunia maya. Perlu kita sadari bahwa di Indonesia ini mayoritas peduduknya tidaklah mengetahui, penulisan yang benar, dan biasanya bahasa SMS pun ikut masuk dalam penulisan di internet, karena mereka tidaklah merasa ada yang mengawasi dan di salahkan. Padahal jika kita  melihat dunia luas jika penulisan kita di copy oleh anak sekolah yang sedang membutuhkan, itu akan menjerumuskan anak-anak kita ke jalan yang tidak benar. Melihat realita kehidupan mahasiswa sendiri, yang biasa mengcopy faste bahan ajar untuk mata kuliahnya atau untuk pembuatan makalah, biasanya tanpa di perhatikan terlebih dahulu, benar atau tidak penulisannya.
Melihat kenyataan yang seperti itu memanglah miris, ini penyebab ke tidaktahuan kita dalam penulisan yang disandarkan pada EYD. Bahasa Indonesia dengan secepat kilat dapat di acak-acak oleh oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab atas tulisannya sendiri di internet. Sekarang bagaimana kita memperbaiki bahasa internet yang sudah terlanjur di terbitkan, tak mungkin jika kita mengomentari satu-satu tulisan-tulisan di internet.
Merabahnya bahasa internet, tak terasa semkain mengusur bahasa Indonesia yang baku, banyak kalangan yang tidak mengetahui bahasa baku, tapi lebih menguasai bahasa prokem, yang mereka anggap itu lebih keren dan gaul terutama di kalangan pelajar. ini sangat membahayakan keutuhan bahasa Indonesia, padahal perlu kita ketahui bahwa bahasa kita telah menjadi bahasa resmi negara-negara ASEAN, nah sekarang internet adalah dunia maya yang bersifat bebas siapapun bisa melihat. Bagaimana jika pihak lain ingin memepelajari bahasa Indonesia yang berasal dari internet, padahal yang beredar di internet tidaklah baku dan tidak sesuai dengan EYD dan KBBI. Ini akan memberikan pencitraan buruk untuk bangsa kita, kenapa demikian? Karena mungkin saja pihak lain akan berpikir negative.
Nasi sudah menjadi bubur, bagaimana caranya kita menikmati bubur itu supaya enak di lidah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Inilah tugas kita selaku penerus bangsa untuk memperbaiki bangsa kita minimal dari segi bahasanya, apalagi kita adalah mahasiswa di Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, yang sangat mempunyai andil dalam memperbaiki tatacara berbahasa yang baik dan sesuai dengan EYD.
Pemuda adalah pemimpin masa depan, kitalah yang akan menentukan maju dan mundurnya bangsa kita 10 tahun mendatang, untuk itu saya menghimbau dan mengajak teman-teman semua untuk menyebarlauskan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik melalui internet maupun nyata dalam kehidupan sehari-hari.